Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, merasakan apa yang dialami oleh Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Setahun telah berlalu sejak Kim Pan-gon ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku senang berada di Malaysia karena pada umumnya orang-orangnya baik hati.
Selain itu, ia menilai cuaca di negara tersebut bagus dan lingkungannya damai, di samping juga kesukaannya akan makanan lokal.
Baca Juga: Usai Dikucilkan Negara ASEAN, Malaysia Ditolak Korea Selatan Duel Uji Coba
Meski begitu, pelatih berusia 52 tahun itu mengaku ada satu tantangan besar yang ia hadapi selama melatih Malaysia.
Adapun tantangan tersebut adalah adanya tekanan besar karena ekspektasi yang tinggi dari para penggemar Malaysia.
“Minggu lalu tepat satu tahun sejak konferensi pers pertama saya di sini," kata Kim Pan-gon, dikutip SuperBall.id dari Bernama.
"Itu adalah perjalanan yang luar biasa, meskipun ketika saya pertama kali tiba, hasil Piala AFF 2020 (dimainkan dari Desember 2021-Januari 2022) tidak bagus, banyak tekanan," tambahnya.
Tekanan yang dirasakan oleh Kim Pan-gon sama persis dengan yang dialami Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Pada April tahun lalu, Shin Tae-yong berbagi pengalaman selama menjadi pelatih Indonesia kepada media Korea Selatan, Chosun.
Kompatriot Kim Pan-gon itu mengungkapkan bahwa ia mendapat banyak tekanan selama bekerja di Tanah Air.
Bahkan, ia menyebut tekanan melatih Timnas Indonesia lebih besar dari tekanan berlaga di Piala Dunia atau Olimpiade.
Baca Juga: Timnas Malaysia Sudah Dapatkan Lawan di FIFA Matchday Maret, Dua Tim yang Ingin Balas Dendam
"Saya mulai bekerja sebagai pelatih pada tahun 2009. Saya telah melatih banyak tim hanya dalam waktu 10 tahun."
"Saya juga mengikuti turnamen besar seperti Piala Dunia atau Olimpiade. Itu membantu saya mengumpulkan banyak pengalaman."
"Namun, bertanggung jawab atas Timnas Indonesia memberi saya lebih banyak tekanan," kata Shin Tae-yong.
Kendati demikian, Kim Pan-gon mengaku tidak menyesal menerima tawaran untuk melatih skuad Harimau Malaya.
“Tapi tak ada penyesalan. Saya dan tim kepelatihan saya mencoba yang terbaik, kami bekerja keras sejak hari pertama."
"Saya menuntut banyak dari mereka. Ini adalah waktu yang baik."
"Semoga para penggemar menerima komitmen dan loyalitas kami untuk sepak bola Malaysia,” kata Kim Pan-gon.
Kim Pan-gon menegaskan bahwa yang terpenting tim kepelatihannya telah menanamkan arah yang jelas bagi Malaysia.
Yaitu memiliki DNA sepak bola Malaysia sendiri, dan bermain sepak bola yang mendominasi dan dinamis.
Baca Juga: Thailand dan Vietnam Tolak Main di Piala Merdeka 2023, Malaysia Undang Lawan yang Lebih Sangar
Lebih lanjut, Kim Pan-gon mengakui bahwa tantangan yang lebih besar telah menanti timnya.
Pasalnya, Malaysia bakal menghadapi dua turnamen penting yakni Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Mungkin di beberapa bagian, terkadang kami perlu memperlambat," kata Kim Pan-gon.
"Orang-orang yang berharap terlalu tinggi, menciptakan lebih banyak tekanan."
"Akhir tahun ini, kami akan berada di fase yang berbeda, Kualifikasi Piala Asia dan Piala Dunia, keduanya merupakan turnamen yang berat, jadi kami meminta kesabaran dari para penggemar dan dukungan terus menerus,” tambahnya.
Sejak menangani Malaysia, Kim Pan-gon telah membimbing mereka lolos ke Piala Asia pada Juni tahun lalu.
Itu adalah untuk pertama kalinya dalam 42 tahun Malaysia berhasil memastikan diri lolos ke putaran final.
Di samping itu, Kim Pan-gon juga membawa Malaysia melaju ke semifinal Piala AFF 2022 meski tidak menurunkan skuad terbaik.