Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Waketum PSSI, Zainudin Amali, mengaku lupa dengan sederet kekurangan dari konsep sistem Liga 1 musim depan.
Padahal menurut rencana pemaparan sistem baru Liga 1 musim depan 2023-2024 bakal segera dilakukan dalam waktu dekat.
Rencana ini tak lepas dari gelar juara Liga 1 2022 yang sudah berhasil diamankan PSM Makassar, dengan beberapa laga sisa.
Kepastian itu didapat setelah PSM mencukur Madura United dengan skor 1-3 di markas tim lawan pada pekan ke-32 Liga 1 2022.
Perolehan 72 poin PSM tak lagi bisa dikejar Persib Bandung sebagai pesaing terdekat, meskipun mampu menyapu laga sisa dengan kemenangan.
Baca Juga: Dua Penyerang Timnas U-22 Indonesia Ini Bakal Jadi Andalan Indra Sjafri di SEA Games 2023
Sementara rancangan sistem baru kompetisi musim depan disebut telah selesai dilakukan PT LIB, bahkan siap dipaparkan pada 31 Maret 2023.
Sayangnya pembatalan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 turut menangguhkan rencana tesebut.
Kini Indonesia tengah dalam bayang-bayang sanksi FIFA, Erick Thohir selaku Ketum PSSI pun masih berjuang agar Tanah Air tak kena hukuman berat.
Hal ini disampaikan Zainudin Amali kepada awak media di Media Center PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat pada Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Para Penggemar Soroti Dua Pemain Liverpool yang Saling Ribut di Laga Kontra Chelsea
"Seharusnya pekan lalu LIB memberikan pemaparannya untuk musim kompetisi baru musim depan," ucap Zainudin Amali.
"Tapi karena masalah sanksi FIFA, maka ditangguhkan hingga Ketua Umum PSSI datang dari pertemuan dengan FIFA," imbuhnya.
Di sisi lain, Zainudin Amali selaku Waketum PSSI menyatakan jika konsep sistem baru kompetisi masih memerlukan banyak evaluasi.
Menurut Amali, pemaparan rancangan sistem kompetisi baru ini tak serta merta membuat format saat ini diganti begitu saja.
Baca Juga: Masuk Grup Neraka SEA Games 2023, Indonesia Jumpa Vietnam? Doa Indra Sjafri Bisa Terkabul
Hal itu dilakukan agar PSSI tahu sistem apa yang akan digunakan ke depannya, masih banyak yang harus didiskusikan karena rancangan tersebut belum oke.
Saking banyaknya evaluasi yang dilakukan, Amali bahkan sampai lupa poin apa saja yang harus direvisi dan hanya mengingat perihal pembatasan naturalisasi pemain.
"Jadi kita mau lihat nanti sistem apa yang mereka tawarkan. Apakah ada beberapa penyesuaian dari hasil sarasehan sebelumnya, termasuk masukan dari klub dan Asprov," ujar Amali.
"Apakah penyesuaian itu sudah oke dari kedua belah pihak, PSSI dan Klub, atau kalau ada yang belum oke kita diskusikan lagi.
Baca Juga: Pemain Thailand Ini Berharap Jumpa Kamboja, Vietnam Dipaksa Satu Grup dengan Timnas U-22 Indonesia?
"Saat ini konsep yang belum oke, terkait pembatasan pemain naturalisasi. Lainnya saya lupa." imbuhnya.