Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas U-22 Malaysia datang ke SEA Games 2023 dengan keyakinan bisa mencetak prestasi tertinggi, meski lawan-lawan yang dihadapinya sangat berat.
Harimau Muda, julukannya, berada di Grup B bersama Vietnam, Thailand, Singapura, dan Laos.
Itu dikenal sebagai grup neraka karena Malaysia langsung dibenturkan dengan juara bertahan Vietnam dan Thailand sebagai runner-up.
Pada edisi sebelumnya, SEA Games 2021 yang digelar tahun lalu, Malaysia hanya sanggup menjadi peringkat keempat setelah dikalahkan Timnas U-22 Indonesia dengan adu penalti 4-3.
Di SEA Games 2023 yang kali ini digelar di Kamboja, Malaysia baru akan tampil tanggal 3 Mei melawan Laos.
Sang pelatih, E Elavarasan, yakin Timnas U-22 Malaysia siap menciptakan kesan luar biasa dan kemungkinan mengakhiri dahaga gelar SEA Games selama 12 tahun di Phnom Penh.
Asisten Kim Pan-gon di timnas senior Malaysia itu merasa pasukannya sudah siap menghadapi persaingan ketat di Kamboja ini.
Malaysia terakhir kali menjuarai sepak bola putra SEA Games tahun 2011 di Jakarta.
Kala itu, dalam final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Malaysia menang adu penalti 4-3 atas Indonesia setelah bermain 1-1 hingga perpanjangan waktu.
"Kami melakukan beberapa hal berbeda dalam latihan. Meski beberapa pemain terlambat datang, mereka tahu modul latihan kami," ujar Elavarasan hari ini, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.
"Kami sedang menjalani latihan tahap ketiga. Saya yakin para pemain akan tampil konsisten di SEA Games," imbuhnya.
Timnas U-22 Malaysia tidak akan diperkuat dua pemainnya yang berkompetisi di luar negeri, Luqman Hakim Shamsudin dan Nooa Laine.
Baca Juga: Hasil SEA Games 2023 - Kandaskan Perlawanan Singapura dengan Mudah, Thailand Kuasai Klasemen Grup B
Namun, Elavarasan yakin timnya masih memiliki kualitas untuk tampil baik di Phnom Penh.
Dia sudah bisa menyaksikan seluruh pemain tampil dalam latihan penuh setelah beberapa di antaranya baru diizinkan klub masing-masing untuk bergabung.
"Kami tidak bisa mendapatkan Luqman dan Nooa, tetapi masih memiliki pemain berkualitas di skuad," tegasnya.
Kesiapan Elavarasan dan timnya untuk mengakhiri dahaga gelar SEA Games itu sama dengan memupus impian Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Erick melepas Indra Sjafri dan timnya dengan misi merebut medali emas SEA Games.
"Harapan kita bersama agar kita tampil di SEA Games untuk merebut emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991 Manila," ucap Erick.
Bayangkan, Malaysia baru 12 tahun dahaga gelar mahkota sepak bola SEA Games, Indonesia sudah merasakan paceklik sangat panjang 32 tahun.
Mengingat Indonesia dan Malaysia berbeda grup, maka potensi bertemu keduanya adalah di semifinal atau final.
Baca Juga: Kamboja Menggila, Dua Pemain Keturunan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-22 Indonesia
Jika dihitung mulai 1977 sebelum pembatasan usia tahun 2001, Malaysia sudah juara sepak bola putra SEA Games lima kali, sedangkan Indonesia baru dua kali.
Tetapi, jika dihitung sejak bernama Southeast Asian Peninsular Games tahun 1959, Malaysia juara enam kali.
Indonesia bisa lolos ke final sampai tujuh kali, sementara Malaysia sudah sembilan kali.
Malaysia bertemu Indonesia di final SEA Games tiga kali dan untuk sementara unggul 2-1.
Hasil pertemuan itu, Malaysia menang 1-0 (1979), Indonesia menang 1-0 setelah perpanjangan waktu (1987), dan terakhir Malaysia menang adu penalti 4-3 seusai 1-1 hingga perpanjangan waktu (2011).