Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Masalah besar menimpa PSS Sleman menjelang bergulirnya Liga 1 2023/2024, pelatih asal Rumania Marian Mihail sampai mengeluh karena hal itu.
PSS Sleman baru saja menggelar laga uji coba melawan Barito Putera sebagai persiapan menyambut Liga 1 2023 pada Sabtu (17/6/2023).
Selain hasil kurang meyakinkan yang didapat dengan performa sepanjang laga, masalah besar justru menimpa Laskar Sembada di saat tak terduga.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo, PSS Sleman dikejutkan dengan gol cepat Barito Putera yang diawali aksi individu Bagus Kahfi.
Eks pemain FC Utrecht itu berhasil melewati dua pemain tuan rumah sebelum mengirim umpan yang dikonversi menjadi gol oleh Gustavo Tocantins.
Baca Juga: Alexandre Polking Siap Mundur dari Kursi Pelatih Thailand jika Gagal di Piala Asia 2023
Skor 1-0 tak hanya bertahan hingga babak pertama berakhir, 90 menit pertandingan kedudukan itu bertahan sebelum penalti untuk tuan rumah.
PSS mendapat penalti pada menit 90+2, beruntung Ricky Cawor yang dipilih sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya menyamakan kedudukan 1-1.
Laga pramusim PSS ini juga sempat tercoreng dengan aksi tak profesional Rivaldo Todd Ferre yang diganjar kartu merah pada menit ke-61.
Sang pengadil mengganjar Todd Ferre dengan kartu merah usai menendang kaki Gustavo Tocantins, sebelumnya PSS juga kehilangan Ifan Nanda usai mendapat kartu kuning kedua di babak pertama.
Meski begitu, PSS tetap bermain dengan 11 pemain sesuai dengan kesepakatan kedua tim.
Hasil buruk melawam Barito Putera bukan masalah seberapa, ketimbang keluhan yang dilontarkan sang pelatih, Marian Mihail.
Jika tidak segera ditangani dengan serius, PSS bisa saja mengulang hasil di musim lalu dengan performa buruk di setiap laganya.
Mihail mengeluhkan kesulitan berkomunikasi dengan para pemainnya, meskipun menggunakan bahasa Inggris, namun memakai dialek Eropa Timur.
Baca Juga: Tolak Datang, Lionel Messi Tak Suka dengan Indonesia? Ini Faktanya
Meskipun Mihail juga mengaku punya beberapa pemain yang bisa menerjemahkan maksudnya ke pemain lain, namun tidak cukup membantu saat pertandingan berlangsung.
"Ini juga masalah besar bagi saya," ucap Marian Mihail seperti dikutip SuperBall.id dari BolaSport.com.
"Tetapi saya akan katakan padamu, saya punya banyak pemain cerdas di sini, bukan karena mereka mengerti bahasa Inggris."
"Karena terkadang saya kerap dibantu oleh Kevin Gomes untuk menerjemahkan perintah saya."
Baca Juga: Lionel Messi Tak Jadi Datang, Indonesia Dirugikan Jadwal Tanding Argentina
"Tetapi selama pertandingan di lapangan, mereka masih terlalu jauh untuk itu."
"Kita akan selalu lakukan di pertandingan, di sesi latihan, kita tunjukkan, kita jelaskan secara hati-hati," imbuhnya.
Masalah ini sebenarnya sudah dikeluhkan Mihail kepada manajemen PSS Sleman, agar menyediakan penerjemah untuk mendampingi saat pertandingan.
Bagi Mihail ini menjadi masalah besar, diakui olehnya pemain PSS Sleman bisa mengucap 'Yes' saat mendengar instruksinya tetapi tidak paham dengan apa yang diucapkan.
Baca Juga: Apresiasi Lionel Messi untuk Indonesia Dipertanyakan Erick Thohir
"Saya senang untuk terlibat jauh dengan para pemain saya dan kamu tahu ketika kamu adalah seorang pemain sepak bola, tentu kamu paham kecerdasan emosional," ujar Marian Mihail.
"Para pemain kita sangatlah cerdas, meski mungkin mereka tak punya latar belakang pendidikan yang tinggi."
"Tetapi mereka sangat mengerti, karena bahasa sepak bola itu sama."
"Saya bermain sepak bola 17 tahun di level tertinggi dan saya tahu serta merasakan bagaimana berada di tempat tersebut."
"Ini jadi masalah besar bagi manajemen dan saya mau bilang ke manajemen karena saya membutuhkan penerjemah yang bagus selama pertandingan untuk menyampaikan pesan saya."
"Tentu ini sulit karena setiap saya bicara bahasa Inggris, mereka selalu berkata 'Yes, Yes, Yes' tetapi mereka kesulitan untuk memahami semuanya."
"Anda telah memahami masalah terbesarnya sekarang," imbuhnya.