Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas lontarkan permintaan maaf atas insiden di Kediri, singgung regulasi dan kultur suporter.
Wiebie Dwi Andriyas menyebut pihaknya memohon maaf jika kericuhan di Stadion Brawijaya benar-benar melibatkan suporter Arema FC.
Menurutnya Arema FC juga sangat menghargai kehadiran suporter Arema FC di laga tandang melawan Persik Kediri, meskipun sudah dilarang PSSI.
Larangan suporter tim tamu datang ke laga tandang di Liga 1 2023 sebagai bentuk salah satu transformasi sepak bola Indonesia.
Akan tetapi menurut Wiebie larangan tersebut seolah menabrak kultur suporter dalam sepak bola Indonesia, sehingga butuh proses.
Baca Juga: Ditinggal Luis Milla, Kapten Persib Masih Pede Timnya Bisa Tampil Maksimal Saat Bersua PSM Makassar
Wiebie tak mau menyalahkan suporter Arema FC, justru ia mengaku akan melakukan sosialisasi terhadap regulasi tersebut.
"Mungkin berlebihan jika mereka disebut demikian, namun jika memang pendukung Arema FC kami memohon maaf," ucap Wiebie Dwi Andriyas.
"Kami masih sangat menghargai karena murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka.
"Yang ingin murni memberikan dukungan kepada tim kesayangannya untuk memberikan dukungan langsung ke tribun.
Baca Juga: Baru Sepekan Sanksi Arema FC Selesai, Ancaman Hukuman Menanti Usai Suporter Rusuh Lagi
"Terkait larangan fans tandang sesuai regulasi itu butuh proses tentunya untuk adaptasi.
"Dan kami dari klub akan bantu untuk melakukan sosialisasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut Wiebie kultur suporter yang sudah ada di sepak bola Indonesia tak bisa diubah secara instan dengan regulasi.
Butuh adaptasi khususnya untuk suporter Arema FC, selain itu juga membutuhkan proteksi dengan sistem sebagai pengawasan.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Brace Carlos Fortes Antar PSIS Raih Kemenangan atas Persebaya
Regulasi larangan kehadiran suporter tamu menurut pandangan Wiebie harus didukung sistem pengawasan identifikasi siapa saja yang masuk ke stadion.
"Termasuk bagaimana sistem penjualan tiket secara online mengatur itu semua," ujar Wiebie Dwi Andriyas.
"Sehingga antisipasi bisa dilakukan untuk identifikasi lebih awal siapa saja yang masuk ke dalam stadion," imbuhnya.
Terlepas dari itu manajemen Arema FC juga menyampaikan ucapan terima kasih terhadap jajaran Polresta Kediri yang membantu pengamanan.
Baca Juga: Suporter Gelut Timnya Dibantai, Begini Respons Pelatih Arema FC
Selain itu Wiebie juga mengapresiasi sikap Polres Kediri membawa suporter yang menurutnya jadi korban dalam insiden itu ke rumah sakit.
"Kami ucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian dari Polresta Kediri Kota dan Polres Kediri Kabupaten," kata Wiebie.
"Yang melakukan pengamanan pertandingan dan membantu membawa suporter yang menjadi korban dari insiden tersebut ke rumah sakit." imbuhnya.
Akibat kericuhan yang terjadi, sebanyak 25 oknum suporter Arema FC ditangkap dan diamankan polisi.
Sementara potensi hukuman akibat insiden itu dipastikan ada oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.