Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pakar Vietnam yang meremehkan Timnas Indonesia, Nguyen Quang Tung, mengaku tak tenang dengan persiapan Philippe Troussier di FIFA Matchday Oktober 2023.
Timnas Vietnam akan menjalani total tiga pertandingan pada Oktober 2023, dua diantaranya termasuk dalam FIFA Matchday tahun ini.
Dua pertandingan FIFA Matchday Timnas Vietnam masing-masing menghadapi China pada Selasa (10/10/2023) dan Korea Selatan pada Selasa (17/10/2023).
Sementara satu pertandingan lain menghadapi Uzbekistan, digelar pada Jumat (13/10/2023) namun tidak termasuk dalam laga resmi FIFA Matchday.
China dan Korea Selatan dipilih karena memilih ranking FIFA yang lebih tinggi dari Uzbekistan, seolah Troussier bisa membawa kemenangan.
Baca Juga: Skenario Timnas Indonesia Susul Thailand dan Vietnam Lolos ke Piala Asia Futsal 2024
Troussier tengah dalam sorotan publik Vietnam, termasuk oleh salah satu pakar sepak bola lokal yang pernah meremehkan Timnas Indonesia.
Dialah Nguyen Quang Tung, pakar sepak bola Vietnam ini dibuat bingung ketika diminta memprediksi hasil FIFA Matchday skuad negaranya.
Alasan yang diungkapkan Quang Tung pun cukup mengejutkan, ia seolah memandang Troussier sebagai seorang pelatih amatiran.
Bahkan melawan China pun, Quang Tung terlihat kebingunan untuk menetapkan prediksinya apakah Vietnam akan menang atau kalah.
Baca Juga: FIFA Matchday - Simulasi Piala Asia 2023, Duel China Vs Vietnam Bakal Didukung VAR
Di satu sisi, Quang Tung tentu tak menginginkan Vietnam kalah, namun di sisi lain kemenangan yang diraih atas China bukanlah hasil normal.
"Persoalannya adalah bagaimana staf kepelatihan dan pelatih Troussier menyikapi pertandingan tersebut," ucap Quang Tung seperti dikutip dari Soha.vn.
"Tim Vietnam sedang dalam proses meneliti dan mengumpulkan menuju pertandingan resmi, alih-alih mencoba mencari cara untuk menyelesaikan masalah hasil pada pertandingan tertentu."
"Ini bukanlah pertandingan yang akan mengubah segalanya. Peta jalan telah digariskan oleh staf pelatih dan kami harus menghormatinya."
"Jika ini merupakan kemenangan, dengan hasil yang wajar, maka ini merupakan tanda perkembangan positif."
"Jika terjadi perlambatan di suatu tempat, di situlah tim Vietnam perlu belajar dari pengalaman dan melakukan koreksi."
"Jika kita meminta tim Vietnam harus menang dengan segala cara, itu tidak masuk akal untuk pertandingan persahabatan, padahal dalam olahraga semua orang ingin menang."
"Namun dengan filosofi Coach Troussier, saya melihat ceritanya sebaliknya, yakni generasi muda lebih akrab, punya waktu lebih banyak untuk bekerja, dan lebih mudah beradaptasi dengannya."
Baca Juga: Sesumbar Pelatih Malaysia Jauhi Timnas Indonesia, Target Dekati Ranking FIFA Vietnam
"Persoalannya bukan hanya soal filosofi gameplay, tapi juga soal masa depan jangka panjang. Ceritanya tidak hanya jangka pendek dalam 1 bulan, 2 bulan atau 1 tahun, tapi bisa 5 tahun."
"Kami perlu mempertimbangkan sebelum mengomentari apa yang dilakukan pelatih Troussier."
"Jika Anda tetap menggunakan pemain seperti Vu Van Thanh, Hong Duy atau bahkan Doan Van Hau, tidak akan ada perasaan apa pun selain menggunakan orang yang sama."
"Kita akan merasa tim sangat aman, tapi kita tidak tahu siapa dan apa yang akan menjadi junior setelah senior ini?"
"Dan bagaimanapun juga, kita masih harus kembali ke anggapan awal bahwa ini hanyalah laga persahabatan."
"Laga ini tak banyak membantu mengubah apa pun selain sedikit faktor mental dan kepercayaan diri."
"Pertandingan melawan Uzbekistan dan Korea Selatan setelahnya juga akan terus menjadi proses akumulasi yang diperlukan bagi tim Vietnam."
"Yang sedang berkembang yang ingin merevisi pendekatannya terhadap permainan dan filosofi bermain sepak bola," imbuhnya.