Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Tuan rumah sekaligus juara bertahan Qatar melaju ke final Piala Asia 2023 menyusul kemenangan dramatis 3-2 atas Iran pada Rabu (7/2/2024).
Sardar Azmoun memberi Iran keunggulan pada menit keempat di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.
Qatar menyamakan kedudukan setelah tembakan Jassem Gaber masuk ke gawang melalui defleksi.
Akram Afif melepaskan tendangan melengkung ke gawang Iran pada menit ke-43 untuk membuat Qatar unggul 2-1.
Baca Juga: Prangas-pringis saat Korea Selatan Keok Bikin Emosi, Klinsmann: Jadi Begini...
Iran menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Alireza Jahanbakhsh pada awal babak kedua.
Almoez Ali menjadi penentu kemenangan Qatar pada menit ke-82 lewat sepakan kaki kanan di kotak penalti.
Sayangnya, laga tercoreng oleh konfrontasi antara kedua tim yang terjadi setelah peluit akhir dibunyikan.
Dalam keadaan frustasi bercampur amarah, sejumlah pemain Iran seperti Ali Gholizadeh, Mehdi Taremi, Alireza Jahanbakhsh, dan Mohammad Mohebi beradu mulut dengan pemain Qatar.
Para pemain tersebut juga bersikap agresif kepada suporter yang hadir di Stadion Al Thumama.
Beruntung, aparat keamanan segera melakukan intervensi dan membawa semua pemain Iran ke dalam terowongan.
Menurut Koora, penyebab perkelahian tersebut karena suporter Qatar terus menerus bersiul dan mengejek tim Iran.
Hal ini membuat Taremi dan rekan-rekan setimnya sangat marah dan bereaksi sedikit berlebihan.
Usai pertandingan, Jahanbakhsh mengecam sikap suporter Qatar yang melontarkan kata-kata mengejek.
“Hal-hal yang kami dengar dari tribun penonton tidak benar-benar baik dan tidak terhormat."
Baca Juga: Minggat ke Prancis, Philippe Troussier Tinggalkan Keresahan di Vietnam
"Itulah mengapa ada reaksi setelahnya,” kata Jahanbakhsh, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
Sementara itu, pelatih Iran Amir Ghalenoei mengkritik keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada pemainnya.
Iran harus bermain dengan 10 pemain usai wasit mengusir Shojae Khalilzadeh pada masa tambahan waktu.
"Pertama-tama, saya meminta maaf kepada rakyat Iran. Hari ini kami seharusnya membuat semua orang bahagia dan melaju ke final."
"Namun, keberuntungan tidak berpihak pada kami. Saya pikir kami memainkan salah satu permainan terbaiknya di babak kedua."
"Pemain memberikan segalanya. Tapi itulah sepak bola, jika Anda tidak memanfaatkan kesempatan, Anda akan dihukum."
"Saat pertandingan imbang 2-2, kami harus menanggung banyak keputusan kontroversial dari wasit."
"Kami kalah dalam pertandingan, hasil yang sangat menyakitkan."
"Tak hanya itu, VAR turun tangan di menit-menit akhir pertandingan sehingga membuat kami kehilangan pemain saat lawan sedang memimpin."
"Para pemain berusaha sangat keras tetapi juga tidak berdaya. Keputusan-keputusan itu merusak pertandingan," ucap Ghalenoei.