Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) dikabarkan tengah berencana menerapkan kartu biru di pertandingan sepak bola.
Hal dilaporkan oleh sejumlah media Inggris seperti Telegraph, Sky Sports, dan The Athletic pada Jumat (9/2/2024).
Kartu biru merupakan bagian dari percobaan sin bin atau pemberhentian sementara bagi pemain di tengah pertandingan.
Sin bin merupakan aturan yang memungkinkan pemain dikeluarkan dari lapangan selama 10 menit saat bertanding.
Baca Juga: Lolos ke Final Piala Asia 2023, Pelatih Yordania Berharap Anak Asuhnya Bisa Main di Liga Inggris
Kartu biru diberikan jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang disengaja atau melakukan protes berlebihan.
Contohnya ketika bek tengah Italia Giorgio Chiellini menarik kaus winger Inggris Bukayo Saka di final Euro 2020.
Dua kartu biru akan membuat pemain mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan secara permanen.
Asosiasi Sepak Bola Inggris dilaporkan akan memulai uji coba sin bin di Piala FA pria dan wanita musim depan.
Meski begitu, gagasan untuk menerapkan kartu biru dalam pertandingan sepak bola menuai pro dan kontra.
Tidak sedikit pihak yang menentang gagasan tersebut, salah satunya adalah mantan wasit Liga Inggris Mark Halsey.
“Siapa yang masih menikmati pertandingan menarik jika ditentukan oleh kartu biru?" kata Halsey kepada The Sun.
"Bayangkan menonton pertandingan dengan 9 pemain versus 7 pemain, itu akan membuat pertandingan menjadi konyol,” tambahnya.
Wasit yang memimpin banyak laga penting di Liga Inggris itu menilai tidak ada perbedaan antara kartu kuning dan kartu biru.
“Saya ingin tahu bagaimana protokol lengkap dari kartu biru itu karena saya memiliki banyak keraguan."
"Pertama, saya tidak melihat perbedaan antara kartu kuning saat ini dan kartu biru baru ini?"
"Kartu kuning digunakan sebagai peringatan kepada para pemain bahwa akan ada hukuman lebih lanjut jika mereka terus melakukan kesalahan. Jadi apa bedanya?"
"Kami tidak membutuhkan kartu biru jika wasit mengontrol permainan dengan baik dalam bentuknya saat ini."
"Saya tidak pernah harus mengeluarkan banyak kartu kuning karena perbedaan pendapat sepanjang karier saya."
"Itu karena salah satu tugas utama seorang wasit adalah mengontrol dan mengatur pemain di lapangan," ucapnya.
Baca Juga: Liga Inggris Bakal Selidiki Man City atas Transfer Kontroversial
Halsey kemudian menceritakan pengalamannya ketika memimpin pemain-pemain yang cukup keras kepala.
"Saya harus mengelola orang-orang seperti Craig Bellamy, Roy Keane, Alan
Shearer, John Terry, Danny Murphy, Gary Neville dan Steven Gerrard."
"Semuanya memiliki kepribadian besar dan tidak takut untuk memberi tahu saya apa pendapat mereka tentang keputusan saya!"
"Memberikan kartu biru secara efektif memberi tahu ofisial bahwa mereka telah kehilangan seni dalam mengelola pemain."
"Daripada menunjukkan kartu kuning atau kartu biru, saya akan berbicara dan membangun hubungan untuk menghindari sanksi lebih lanjut dan menjaga fair play," katanya.
Wasit berusia 62 tahun itu menilai tidak ada gunanya menerapkan kartu biru karena pelanggaran etika tidak ada dalam aturan.
“Wasit sudah memiliki punya cukup tugas saat ini tanpa mengeluarkan pemain dari lapangan selama 10 menit."
"Kita terlalu mempersulit sepak bola dan hanya akan membingungkan lebih banyak orang."
"Ini adalah permainan sederhana yang dipersulit oleh orang lain."
"Lihatlah teknologi VAR. Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, ini telah menjadi bencana sejak pertama kali diperkenalkan."
"Sepak bola telah ada selama bertahun-tahun tetapi IFAB terus berusaha merusak olahraga kita."
"Mereka bertemu secara teratur mengenai perubahan undang-undang, namun apakah mereka berbicara dengan orang-orang yang penting?"
"Mereka hanya memperburuk permainan. Tolong biarkan saja,” tegas Halsey.