Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas U-23 Malaysia memiliki kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan ketika berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Hukuman penalti akibat pelanggaran di kotak terlarang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Harimau Muda.
Semuanya dimulai ketika Malaysia kalah tipis 1-2 dari China dalam laga uji coba menjelang Piala Asia U-23 2024.
Dalam pertandingan tersebut, dua gol Tim Negeri Tirai Bambu semuanya tercipta lewat sepakan penalti.
Baca Juga: Malaysia Tim Terburuk di Piala Asia U-23 2024, Pakar Kecam Regulasi Aneh di Kompetisi Domestik
Tim asuhan Juan Torres Garrido itu kemudian kalah 0-1 dalam laga uji coba kedua melawan tuan rumah Qatar.
Kala itu, gol kemenangan Qatar juga lahir lewat tendangan penalti Ahmed Husham di akhir babak pertama.
Malaysia kemudian memasuki Piala Asia U-23 2024 dengan tekad tidak mengulang kesalahan di laga uji coba.
“Kecerobohan di lapangan harus kita kurangi karena dalam dua laga terakhir, kita memberikan tiga penalti kepada lawan."
“Itu adalah sesuatu yang perlu diperbaiki."
"Kami tidak bisa melakukannya untuk turnamen yang lebih besar,” ujar bek Malaysia, Ubaidullah Shamsul.
Seakan menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan, Malaysia justru mengulangi kesalahan mereka.
Harimau Muda memulai perjalanan di Grup D dengan kekalahan 0-2 dari Uzbekistan pada laga pertama.
Gol pertama Uzbekistan dicetak oleh Jasurbek Jaloliddinov melalui tendangan penalti pada menit ke-11.
Wasit menunjuk titik putih usai Syahir Bashah melakukan tekel terlambat terhadap Ruslanbek Jiyanov di kotak terlarang.
Tak cukup sampai di situ, kebiasaan buruk Malaysia terulang dalam kekalahan 0-2 dari Vietnam di laga kedua.
Gol kedua Vietnam lahir lewat tendangan penalti Vo Hoang Minh Khoa saat laga berjalan tepat satu jam.
Wasit menunjuk titik putih usai bek Malaysia Ubaidullah Shamsul menjatuhkan Bui Vi Hao di kotak terlarang.
Teranyar, Malaysia kembali kecolongan lewat gol penalti saat takluk 1-2 dari Kuwait pada laga ketiga.
Baca Juga: Sepak Bola Malaysia Sekarat, AFC Sahkan Harimau Muda Tim Terburuk di Piala Asia U-23 2024
Kuwait mendapat hadiah penalti pada menit ke-14 tambahan waktu babak pertama.
Setelah meninjau VAR, wasit menganggap Muhammad Umar Hakeem menyikut Talal Al Qaisi di kotak terlarang.
Kapten Salman Al Awadhi mengonversi tendangan penalti menjadi gol untuk membuat Kuwait unggul 1-0.
Dengan demikian, Malaysia tercatat tidak pernah gagal memberikan penalti kepada lawan dalam lima laga terakhir.
Kebiasaan Malaysia memberikan penalti kepada lawan sempat disoroti oleh legendanya, Datuk Jamal Nasir Ismail.
Jamal Nasir menilai para pemain bertahan Malaysia kurang tenang dalam mengendalikan situasi berbahaya.
"Tolonglah cari bek yang tenang dan tidak gampang panik ketika berada di wilayah pertahanan sendiri."
“Pemain lawan pasti ingin mengambil kesempatan dengan melakukan apapun yang mereka bisa untuk mendapatkan penalti dan memberikan mereka keuntungan."
“Perlu diketahui bahwa pertahanan adalah bagian terpenting dari sebuah tim."
"Jika pertahanannya kuat, pasti lawan tidak akan bisa mencetak gol dan tim tidak akan kalah,” kata Jamal.
Hal serupa juga disampaikan oleh pelatih asal Malaysia, Wan Jamak Wan Hassan.
“Dalam situasi pertandingan penting, saya yakin pelatih sudah berpesan kepada para pemain saat berada di kotak penalti, untuk berhati-hati saat melakukan tekel."
“Para pemain sendiri sudah mengetahuinya dan harus waspada sebelum melakukan tindakan apapun di area penalti."
“Kalau tergesa-gesa, ini yang terjadi dan kita kalah dengan gol mudah,” kata Wan Jamak.