Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Rentetan berita terpopuler Timnas U-23 Indonesia usai gagal melaju ke Olimpiade Paris 2024, pesan Presiden FIFA, PSSI kecam wasit hingga tangisan Shin Tae-yong.
Asa Timnas U-23 Indonesia tampil di Olimpiade Paris 2024 pupus setelah skuad asuhan Shin Tae-yong kalah di play-off melawan Guinea, Kamis (9/5/2024).
Timnas U-23 Indonesia kalah tipis 0-1 dari Guinea, gol semata wayang dicetak Ilaix Moriba lewat eksekusi penalti pada menit ke-29.
Keputusan wasit asal Prancis, Francois Letexier, perihal penalti untuk Guinea ini berbau kontroversi usai pelanggaran terlihat di luar kotak penalti.
Guinea juga sempat mendapat hadiah penalti kedua, tepatnya di babak kedua karena pelanggaran yang dilakukan Alfeandra Dewangga.
Namun sekali lagi, dalam tayangan ulang terlihat kaki Dewangga lebih dulu mengenai bola sebelum mengenai kaki pemain Guinea.
Meski begitu, Timnas U-23 Indonesia tetap tak bisa terhindar dari kekalahan hingga dipastikan gagal melaju ke Olimpiade Paris 2024.
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Guinea ini lantas memunculkan beberapa fenomena menarik, lantas apa saja? berikut ini di antaranya.
Pesan Presiden FIFA
Hal ini disampaikan Gianni Infantino pasca menyaksikan laga Indonesia melawan Guinea di Stade Pierre Pibarot, lewat tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi.
Gianni Infantino merasa masyarakat Indonesia harus bangga dengan timnas U-23, karena tim ini dianggap sudah bergerak ke arah yang benar.
Selain pesan itu, Gianni Infantino juga berterima kasih kepada Erick Thohir selaku Ketum PSSI atas kerja keras yang sudah dilakukan untuk sepak bola Indonesia.
"Pesan saya kepada semua orang di negara pecinta sepak bola Indonesia adalah bangga dengan tim Anda dan terus mendukung mereka dengan semangat yang sama karena mereka bergerak ke arah yang benar," tulis Gianni Infantino.
"Saya menyaksikan mereka bermain di Clairefontaine/Paris hari ini dan dapat dikatakan bahwa tim melewatkan kualifikasi bersejarah untuk Olimpiade dengan selisih yang sangat tipis."
"Terima kasih kepada semua orang di @pssi, yang dipimpin oleh Presiden Erick Thohir, atas kerja luar biasa yang telah dilakukan sejauh ini dan FIFA akan terus mendukung Anda di jalur ini,"imbuhnya.
7 Pemain Mundur
Termasuk Rizky Ridho, Witan Sulaeman hingga Nathan Tjoe-A-On, total 7 pemain undur diri dari Timnas U-23 Indonesia usai tugas mereka selesai.
Ketujuh pemain ini memiliki alasan yang sama untuk mundur dari Timnas U-23 Indonesia, yakni karena usia mereka akan menginjak 23 tahun.
Ya, para pemain kelahiran tahun 2001 pamit dari Timnas U-23 Indonesia, di antaranya Witan Sulaeman, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Ilham Rio Fahmi.
Kemudian Alfeandra Dewangga, Adi Satryo dan terakhir Natjan Tjoe-A-On, ketujuh pemain ini menjadi cikal bakal kekuatan Timnas Indonesia di masa depan.
Sedangkan Timnas U-23 Indonesia akan berisi generasi baru, pemain-pemain muda, talenta Tanah Air dengan potensi dan skill di atas rata-rata.
Baca Juga: Gianni Infantino Puji Indonesia, Erick Thohir Ungkap Jasa Presiden FIFA
PSSI Kecam Wasit
Hal ini berkaitan pada dua penalti yang diberikan wasit Francois Letexier untuk Guinea, penalti pertama menit ke-29 yang berbuah gol Ilaix Moriba.
Di mana dalam tayangan ulang, pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman masih berada di luar kotak penalti Timnas U-23 Indonesia.
Meski pada akhirnya penalti diberikan dan menjadi gol kemenangan untuk Guinea, wasit sempat memberi hadiah penalti kedua untuk wakil Afrika.
Momen ini terjadi di babak kedua saat Alfeandra Dewangga menghalau bola di dalam kotak penalti, dalam tayangan ulang kaki Dewangga lebih dulu menyentuh bola sebelum mengenai pemain lawan.
Namun Francois Letexier tetap pada keputusannya memberi penalti untuk Guinea, beruntung Ernando Ari mampu menepis bola eksekusi Algassime Bah.
"Ya, jelas kami kecewa kenapa sampai ada penalti, beruntung gagal," ucap Arya Sinulingga.
"Situasi itu berbahaya buat tim tetapi keputusannya tidak benar, versi kami ya."
"Apalagi kalau dilihat ulang, tadi kena bola lebih dulu baru pemain lawan."
"Artinya itu bersih, makanya tadi Coach Shin Tae-yong protes keras begitu," imbuhnya.
Baca Juga: Fakhri Husaini Ngebet Timnas Indonesia Juara Piala AFF, Shin Tae-yong Diminta Begini!
Rasisme Skuad Guinea
Rasisme terhadap skuad Guinea dilakukan fan Timnas U-23 Indonesia di media sosial, tepat setelah pertandingan play-off Olimpiade Paris 2024 berakhir.
Tak cuma ke pemain, ribuan komentar bernada rasis juga membanjiri akun media sosial resmi Federasi Sepak Bola Guinea, hal ini membuat PSSI sampai turun tangan.
Arya Sinulingga menegaskan, agar netizen tidak menodai perjuangan Timnas U-23 Indonesia dengan tindakan rasisme ke lawan.
"Para pemain pulang dengan kepala tegak dan legawa menerima kekalahan," ujar Arya Sinulingga dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
"Jadi, kita berharap para suporter pun melakukan hal yang sama. Jangan menodai perjuangan tim U-23 Indonesia dengan ujaran rasis kepada para pemain lawan."
"Mimpi anak-anak muda ini masih panjang. Tolong jangan dicederai dengan aksi rasis yang sangat merugikan dan memalukan. Kita fokus mendukung timnas ke depan," imbuhnya.
Shin Tae-yong Menangis
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Guinea di play-off Olimpiade Paris 2024 diwarnai kartu merah terhadap Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong diusir dari lapangan setelah melakukan protes keras kepada wasit Francois Letexier usai memberi penalti kedua untuk Guinea.
Dua kartu kuning dikeluarkan Letexier untuk pelatih asal Korea Selatan tersebut, hingga pada akhirnya air mata tak bisa dibendung olehnya.
Pasca pertandingan diketahui Shin Tae-yong menangis usai gagal membawa Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024, hal ini disampaikan Nova Arianto.
"Jangan menangis coach Shin Tae-yong. Kita semua tahu apa yang sudah coach Shin Tae-yong perbuat untuk sepak bola Indonesia," tulis Nova Arianto pada unggahan akun Instagram pribadi.