Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Vonis mati untuk karier 'si penghancur' kaki Evan Dimas di SEA Games 2019, Doan Van Hau yang kini dibekap cedera perlahan coba disingkirkan klubnya.
Karier Doan Van Hau semakin meredup karena cedera yang membekapnya, usai tersingkir dari Timnas Vietnam, kini coba ditendang dari klub.
Doan Van Hau mulai dibekap cedera pada September 2023, segala cara penyembuhan sudah ia coba mulai dari terapi hingga operasi.
Sayangnya, keadaan Van Hau tak kunjung membaik, hingga hari ini ia hanya bisa berlatih untuk pemulihan kondisi.
CAHN FC yang menaungi Doan Van Hau pun mulai tak sabar menunggu kesembuhan sang pemain dan kembali bermain di kompetisi.
Seolah memberi peringatan kepada sang pemain, CAHN FC memilih untuk merekrut pemain baru untuk posisi Va Hau yakni Jason Pendant.
"CAHN FC merekrut pemain baru, masa depan Doan Van Hau sudah diputuskan," tulis Thethao247.vn.
"Baru-baru ini CAHN FC menyelesaikan transfer Jason Pendant Quang Vinh. Pemain yang akan mengisi posisi sayap kiri yang ditinggalkan Van Hau."
"Van Hau mengalami cedera tumit parah dan mengalami banyak perubahan buruk yang memaksanya absen sepanjang musim," imbuh mereka.
Baca Juga: Kim Sang-sik Temui Doan Van Hau, Bicara 4 Mata Tapi Bukan Soal Main di Timnas Vietnam
Doan Van Hau adalah musuh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia, satu tindakan yang tak akan pernah dilupakan saat ia membuat cedera Evan Dimas.
Aksi brutal Van Hau dalam mencederai Evan Dimas di SEA Games 2019 membuat anak asuh Indra Sjafri itu sampai harus memakai kursi roda saat itu.
Namun kini keadaan seolah berbalik, Evan Dimas masih berjuang dengan kariernya bersama Persik Kediri di musim baru 2024-2025.
Sementara vonis mati untuk karier Doan Van Hau, pemain yang dibangga-banggakan publik Vietnam sebagai salah satu talenta terbaiknya.
"Van Hau dikenal sebagai pemain bertalenta terbaik di sepak bola Vietnam," tulis TheThao247.vn lagi.
"Namun ia banyak menemui kesialan dengan berkali-kali cedera serius selama karier bermainnya."
"Medio 2020 hingga 2021 dihabiskan Van Hau berkutat dengan tidak hanya satu jenis cedera."
"Seperti edema ligamen anterior, ligamen krusiatum posterior dan tendon poplitea, memar pada tanduk posterior meniskus, dan tanduk anterior meniskus lateral grade 1," imbuh mereka.
Van Hau dan Timnas Vietnam memang sejoli yang sama-sama merasakan derita, khususnya hingga pertengahan tahun 2024.
Jika Van Hau masih bergelut dengan cedera, Timnas Vietnam di semua kelompok umur dipaksa menelan pil pahit dan rasa pilu.
Sejak Piala Asia 2023, Vietnam di berbagai kelompok timnas selalu menuai kegagalan, termasuk di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kemudian ASEAN Cup U-16 2024 dan ASEAN Cup U-19 2024, menariknya kesialan Vietnam tak lepas dari Timnas Indonesia.
Selain di level senior yang selalu kalah sejak awal tahun, timnas kelompok umur juga mengalami hal yang sama.