Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Lima hari setelah Paus Fransiskus memberkati Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Australia tiba di arena yang sama untuk mencari penebusan.
Begitulah untaian kalimat awal blog olahraga Australia di media Inggris, The Guardian, edisi 9 September 2024.
Memang betul, Timnas Australia akan mati-matian mencari penebusan di GBK setelah berlumur dosa di Stadion Robina, Gold Coast, 6 September lalu.
Skuad asuhan Graham Arnold itu dinilai telah berbuat dosa kepada seluruh rakyat Australia melalui kekalahan 0-1 dari Bahrain pada laga pertama Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
The Guardian tak bisa melepaskan Misa Kudus Paus Fransiskus di GBK itu dengan peristiwa horor Australia karena terjadi pada tanggal yang sama 5 September.
Dan, Australia akan memasuki GBK yang penuh berkat itu untuk menghadapi Timnas Indonesia pada Selasa (10/9/2024) pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Ucapan Mengejutkan Bek Muda Australia soal Puluhan Ribu Fans Timnas Indonesia di GBK
"Graham Arnold mungkin bisa mencari derajat kenyamanan dalam kemenangan timnya 4-0 atas Indonesia di Piala Asia 2023 tujuh bulan lalu, tapi (sekarang) ini adalah Merah Putih yang sangat berbeda," tulis John Duerden di The Guardian.
Hampir seluruh rakyat di negara berpenduduk terpadat dunia itu menganggap timnya saat ini adalah yang terbaik, apalagi ada ambisi murni untuk masuk empat besar di Grup C.
Di atas kertas, Timnas Indonesia adalah tim terlemah dari 6 tim Grup C dan peringkat ke-17 dari 18 negara yang tersisa di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Namun, di GBK Indonesia lebih berani menunjukkan bahwa level mereka sebenarnya cukup tinggi," lanjutnya.
Timnas Arab Saudi menyetujui itu.
Alasannya, beberapa jam setelah Bahrain meraih 3 poin di Gold Coast, Roberto Mancini tampak gerah dan kesal setelah Timnas Indonesia meninggalkan Jeddah dengan hasil imbang 1-1.
John Duerden, jurnalis yang menulis blog di The Guardian itu, memuji kekuatan dan penampilan Skuad Garuda saat menghadapi Arab Saudi.
Menurutnya, Timnas Indonesia kini tidak tertinggal jauh dari lawan-lawannya dalam hal pengalaman di Eropa.
"Ini adalah tim yang secara fisik lebih kuat dibandingkan di masa lalu dan mereka menekan dengan keras dan lama."
"Patut dicatat bahwa bahkan dalam cuaca panas dan lembab di Laut Merah, mereka masih mampu bertahan di akhir pertandingan dan melakukan dua breakaway yang menjanjikan di menit-menit terakhir," pujinya.
Baca Juga: Indonesia Vs Australia - Banyak Pemain Diaspora, Aji Santoso Minta STY Tak Perlu Khawatir Berlebihan
Itulah yang membuat Shin Tae-yong semakin percaya diri mengatakan bahwa Timnas Indonesia saat ini sudah tidak takut lagi kepada siapa pun, termasuk Australia.
"Paus meninggalkan Gelora Bung Karno dengan penuh harapan, Australia akan berjuang lebih keras," pungkas Duerden.
Selain Indonesia versus Australia, ada 2 pertandingan lain di Grup C pada 10 September, yaitu Bahrain kontra Jepang dan China melawan Arab Saudi.
Jepang dan Bahrain mengoleksi 3 poin, Arab Saudi dan Indonesia 1 poin, sedangkan Australia dan China 0 poin.
Bagi Indonesia, duel di GBK ini merupakan laga kandang pertama di putaran ketiga.
Setelah itu, Jay Idzes dkk akan terbang ke markas Bahrain untuk laga ketiga pada 10 Oktober mendatang.
Lima hari berikutnya bergeser ke kandang China untuk pertandingan keempat pada 15 Oktober.
Tim Merah Putih baru kembali melakoni laga kandang langsung 2 kali beruntun di GBK ketika menjamu Jepang pada 15 November dan Arab Saudi tanggal 19 November.