Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secuil kisah mendiang nenek Maarten Paes dari pihak ibu, Nel Appels-van Heyst, lahir di Kediri dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Jawa Timur.
Saat itu Kediri dan Jawa Timur masih menjadi wilayah kolonial yang dikenal sebagai Hindia Belanda, nenek Paes dikatakan sangat menderita selama pendudukan Jepang.
Nel Appels-van Heyst juga disebut kehilangan ibunya di bulan-bulan terakhir perang, sebelum bertemu kembali dengan sang ayah pada Desember 1945.
Yang lebih mengerikannya lagi, nenek Maarten Paes nyaris dieksekusi tentara Jepang setelah masuk kamp tahanan khuhus wanita dan anak-anak Belanda.
Rencananya, eksekusi akan dilakukan delapan hari pasca bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima, hal ini terungkap setelah pembebasan tahanan dari kamp tersebut.
"Nenek dari pihak ibu Paes, Nel Appels-van Heyst, tumbuh besar di Jawa Timur pada sepuluh tahun terakhir Hindia Belanda," tulis laman 3rddegree.net.
"Termasuk dua tahun penahanan orang Jepang di kamp untuk wanita dan anak-anak Belanda."
"Saat kamp tahanan dibebaskan, rencana untuk mengeksekusi tahanan wanita Belanda terungkap."
Baca Juga: Graham Arnold Akui Maarten Paes Layak Jadi MOTM Laga Timnas Indonesia Vs Australia
"Rencana eksekusi akan dimulai delapan hari setelah bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima."