"Jujur sebenarnya kami masuk dalam turnamen ini adalah untuk mencari hal-hal seperti itu. Dan sebagai pelatih, saya justru senang ada hal seperti itu karena kami bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kompetisi yang ada dalam sebuah tekanan sesungguhnya. Ada banyak hal yang harus dibenahi, dan itu salah satunya yang berakibat fatal," ujar Jacksen saat jumpa pers.
Jacksen sendiri mengaku dirinya sendiri masih menaruh kepercayaan kepada DAP sehingga tidak merotasinya meski sempat dua kali melakukan kesalahan dalam laga itu.
"Selama pemain melakukan kesalahan dan saya sebagai pelatih masih mempertahankan pemain disitu berarti saya percaya terhadap dia dan kemampuannya. Jadi harus kuat menghadapi tekanan," jelasnya.
Diterangkan pula oleh Jacksen, dirinya pun tidak terlalu fokus melihat kesalahan yang dilakukan oleh pemainnya.
"Bukan kesalahan yang dia lakukan, tapi bagaimana menanggapi kesalahan itu. Mentalnya yang perlu dibenahi, dan ini yang menjadi PR juga buat saya agar pemain bisa lebih kuat lagi mentalnya," pungkasnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | banjarmasin.tribunnews.com |
Komentar