Kegemilangan Marko Simic terus mendapat perhatian dari negara asalnya, Kroasia.
Beberapa kali federasi sepak bola Kroasia mengunggah keberhasilan Simic di akun Twitter resmi, HNS_CFF.
Dalam unggahan itu, federasi Kroasia menuliskan bintang kroasia di Indonesia, Marko Simic dari Persija Jakarta. Top Scorer, pemain terbaik, rekor gol, dan dua trofi pramusim.
Selain Twitter, HNS juga mengunggah gol kedua simic pada final Piala Presiden di Instagram.
#Croatia star in Indonesia, Marko Šimić of @Persija_Jkt!
— HNS CFF (@HNS_CFF) 24 Februari 2018
Top goalscorer of #PialaPresiden
MVP of #PialaPresiden
Goalscoring records
Two preseason trophies #BeProud #SuperSimic #PersijaJakarta pic.twitter.com/B2RWbtcKty
Performa ini membuka peluang Marko Simic tampil di Piala Dunia 2018 bersama Timnas Kroasia.
Tampaknya peluang itu tidak besar karena masih ada beberapa pesaing yang lebih dikenal sebagai pemain top seperti Mario Mandzukic.
Apalagi di usia Simic yang sudah menginjak 30 tahun, ia belum pernah membela Timnas senior Kroasia.
Kariernya bersama Timnas masih berada di level U-19, U-20, dan U-21.
Peluang ke Asian Games 2018
Rekor Simic dan performa impresifnya selama turnamen pramusim menarik perhatian pecinta sepak bola Indonesia.
Simic dianggap mampu membantu Timnas U-23 Indonesia mencapai target di Asian Games 2018.
Harapan itu sepertinya terbuka karena Simic tampaknya tak menutup diri untuk dinaturalisasi.
(Baca Juga: Statistik Permainan Memukau, Marko Simic Jadi Pemain Terbaik Piala AFC Pekan Ini)
Simic menganggap masa-masanya di Kroasia sudah berlalu dan kini menjadikan Indonesia sebagai rumah sendiri.
Belum lagi Indonesia diterpa tren menaturalisasi pemain asing yang memiliki rekor bagus saat pertandingan.
Sebelum munculnya Simic, Iilija Spasojevic bermain apik di Bhayangkara FC.
Baru bergabung dengan Bhayangkara, Spaso langsung menunjukkan ketajamannya hingga dijuluki Spasogol.
Pemain yang kini membela Bali United itu akhirnya dinaturalisasi dan sah membela Timnas U-23 Indonesia.
Nasib baik yang berpihak pada Spaso kemungkinan sulit berpihak pada Simic.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menaturalisasi Simic.
(Baca Juga: Gelandang Berbakat asal Belanda Ini Kirim Kode untuk Dinaturalisasi)
Pertama, usia Simic yang sudah 30 tahun akan mempersulitnya menjadi warga negara Indonesia (WNI)
Syarat menjadi WNI, harus tinggal di Indonesia minimal 5 tahun.
Sedangkan Simic baru bermain di Indonesia pada musim ini.
Kemungkinan Simic bisa dinaturalisasi saat berusia 35 tahun jika masih bertahan di Indonesia.
Kedua, sejarah menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia sudah banyak.
Tapi, naturalisasi sepertinya hanya proyek jangka pendek pelatih skuat Garuda.
Taji pemain naturalisasi jarang teruji saat mereka berseragam Timnas Indonesia.
Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly dan Spasojevic cukup memberikan jawaban bagi pendukung Timnas Indonesia.
Sedangkan lainnya kehilangan performa, untuk itu konsistensi Simic perlu diuji sebelum memberikan kewarganegaraan padanya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar