CEO PSM Makassar Tanggapi Dilema Irfan Jaya di Persebaya

 CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, menanggapi dilema yang tengah dialami oleh Irfan Jaya terkait nasibnya di bursa transfer akhir musim 2018.  

PSM Makassar terus berupaya keras untuk memulangkan Irfan Jaya yang berseragam Persebaya Surabaya selama musim 2018.

Irfan merupakan winger andalan Bajul Ijo baik di Liga 2 2017 hingga promosi ke Liga 1 2018.

Tak heran jika, manajemen PSM begitu berharap Irfan bisa kembali ke Makassar sebagai tanah kelahiran.

(Baca Juga: PS Mojokerto Putra Bakal Lawan Komdis PSSI dan Anggap Keputusan Cacat Hukum)

(Baca juga: Berjuang di Liga Champions Asia 2019, Klub Malaysia Ini Rekrut Eks Bek Tengah Timnas U-23 Australia)

Manajemen PSM pun dengan sabar menunggu keputusan dari Irfan terkait proses kepindahan dari Persebaya.

Pasalnya, Irfan masih terikat kontrak dengan Persebaya Surabaya hingga 15 Desember 2019.

Akan tetapi, pemain berusia 22 tahun itu seperti tak bisa menutupi keinginan untuk kembali ke PSM sebagaimana unggahan pada akun facebook pribadinya.

"Ya Allah tunjukkan langkahmu kemana harus melangkah, #bingung," tulis Irfan sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Tribun Timur.

Menanggapi unggahan tersebut, CEO PSM, Munafri Arifuddin, mengaku akan menunggu Irfan untuk menyelesaikan urusan dengan tim lamanya.

"Jadi seperti yang saya bilang beberapa kali kami sangat menginginkan Irfan, tapi kami menunggu semuanya terselesaikan sebab ada aturan-aturan yang tidak harus dilanggar," ucap Munafri.

Secara terang-terangan pria yang akrab disapa Appi itu juga sabar untuk menunggu Irfan merampungkan semuanya di Persebaya.

"Kami menunggu dulu bagaimana Irfan menyelesaikan urusannya dengan klub lamanya (Persebaya), kami juga mau dia keluar baik-baik dan kami pun akan menerimanya secara baik-baik," tuturnya mengakhiri.

Tak hanya Irfan, PSM juga berencana mengembalikan Nurhidayat yang merupakan pemain asli Makassar.

Dengan tampilnya PSM di Piala AFC 2019 bisa menjadi daya tarik kedua pemain timnas Indonesia beda generasi tersebut untuk membela tanah kelahiran.