SUPERBALL.ID - Ketua Umum PSSI Joko Driyono masih belum ditahan meskipun sudah berstatus tersangka sejak 15 Februari 2019.
Ketua Presideum Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan, belum ditahannya Joko Driyono dinilai bisa mencoreng nama Satuan Tugas Antimafia Bola.
“Prestasi Satgas bisa tercoreng karena dianggap tak serius,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Rabu (6/3/2019).
Penyidik, diakui Neta, memang memiliki alasan obyektif dan subyektif untuk menahan atau tidak menahan seorang tersangka.
Alasan obyektif itu ialah ancaman hukumannya kurang dari lima tahun, sebagaimana tertera dalam Pasal 21 ayat (4) Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Adapun alasan subyektifnya adalah tersangka bisa melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatannya, sebagaimana tertera dalam Pasal 21 ayat (1) KUHAP.
“Mestinya penyidik memilih menggunakan alasan subyektif karena lebih dominan,” saran Neta sambil merujuk tersangka lain juga sudah ditahan seperti Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah Johan Lin Eng yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI, dan anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Baca Juga : PSSI Pastikan Perseru Akan Pindah ke Lampung
Baca Juga : Ivan Kolev Minta Persija Nego dengan PSSI Demi Piala AFC 2019
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar