Opsi kedua, VAR dibuat mobil jenis van yang diperkirakan menelan biaya 258 dolar Amerika.
Van ini bisa bepergian ke stadion manapun sebagai pusat pemantau.
Opsi kedua ini dianggap lebih murah dibandingkan dibandingkan membuat pusat VAR di Hanoi.
Bahkan VFF sudah membeli mini van dan segera menandatangani perjanjian dengan perusahaan profesional untuk memasang semua perlengkapan VAR yang berstandar FIFA.
Karena masih baru diterapkan, VFF belum mau menggunakan VAR pada seluruh pertandingan.
Minimal VAR dipakai pada dua laga di setiap musim.
VAR di Liga Indonesia
Liga 1 musim 2019 diminta untuk menggunakan Video Assistant Referee (VAR).
Teknologi yang ini sangat diharapkan dapat membantu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan di Liga 1.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengungkapkan, VAR telah digunakan di kompetisi yang digelarnya sekalipun amatir.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar