Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Cerita Sedih dan Manis Perjalanan Panjang Persija di Shopee Liga 1 2019

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 22 Desember 2019 | 12:49 WIB
Pemain Persija Jakarta saat melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Persipura pada pertandingan liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Pemain Persija Jakarta saat melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Persipura pada pertandingan liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).

Manajemen Persija mendengarkan keluh kesah The Jak Mania. Seusai melawan Bali United, Julio Banuelos bersama dengan Eduardo Perez langsung didepak. Sebagai penggantinya Sudirman dipercaya menjadi caretaker Ismed Sofyan dkk.

Performa Persija memang saat itu sangat mengundang emosi The Jak Mania. The Jak Mania kesal karena tim kesayangannya tidak bisa meraih kemenangan beruntun. Sindiran pun akhirnya dilontarkan karena rata-rata pemain Persija mampu menerima endorse dari iklan instagram, tetapi tidak bisa memberikan kemenangan. The Jak Mania pun akhirnya membawa spanduk-spanduk iklan ke stadion untuk menyindir keras ke pemain.

Spanduk sindiran dari The Jakmania pada laga Persija Jakarta kontra Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (10/8/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Spanduk sindiran dari The Jakmania pada laga Persija Jakarta kontra Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (10/8/2019).

"Kami sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Julio Banuelos dan Eduardo Perez. Kami sudah berkonsultasi dan berkomunikasi. Kami sudah memberikan kesempatan di dua laga terakhir. Mau tidak mau kami harus ambil keputusan untuk nasib mereka," kata Ferry Paulus.

Buruknya performa Persija Jakarta juga mengundang komentar dari sang pemain yaitu Ramdani Lestaluhu. Ramdani sampai kebingungan apa yang membuat Persija masih belum bisa mencapai performa terbaiknya. Padahal pergantian pelatih sudah dilakukan, tetapi hasil positif masih belum didapatkan.

Pergantian dua pelatih dalam satu musim memang baru dilakukan oleh Persija. Sebagai tim besar, Persija tidak mau harus terdegradasi untuk pertama kalinya. Manajemen Persija akhirnya memutuskan untuk mendatangkan Edson Tavares untuk menggantikan posisi Julio Banuelos.

CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus.
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus.

Edson Tavares didatangkan disaat posisi Persija sedang di bawah. Tidak banyak permintaan dari manajemen Persija kepada pria asal Brasil tersebut. Edson Tavares hanya diharapkan mampu membawa Persija lolos dari zona degradasi. Atau setidaknya paling aman mampu menembus 10 besar.

Kedatangan Edson Tavares disambut biasa saja oleh The Jak Mania. Wajar, mayoritas The Jak Mania tidak terlalu mengetahui latar belakang pria berusia 64 tahun tersebut. Walaupun demikian, rupanya pengalaman Edson Tavares sebagai pelatih sudah mencapai 28 tahun, salah satunya sempat menjabat untuk menakodai timnas Vietnam.

Memang di awal debutnya, Edson Tavares gagal mempersembahkan kemenangan ketika Persija tumbang 1-2 dari Semen Padang. Edson Tavares tidak bisa menyalahkan pemain. Sosok pria berkacamata itu berusaha keras untuk memenuhi target dari manajemen.


Editor : Gangga Basudewa
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X