Ini juga berdasarkan pengalaman tujuh tahun Jaino selama menangani para pemain usia muda di tanah air.
Penyakit tersebut adalah masalah kedisiplinan, dedikasi dan pengembang mental sang pemain.
Mentan pelatih Persiba Balikpapan itu menganggap pemain muda terlalu dimanja sehingga kurang memiliki tanggung jawab terhadap profesinya.
Alhasil para pemain muda yang menunjukan prestasi bagus mulai menurun ketika memasuki jenjang senior.
Baca Juga: Elkan Baggott dan Jack Brown Sepakati 2 Hal Wajib Dibenahi Timnas U-19 Indonesia
Oleh karena itu, Jaino bersyukur masuknya pelatih Shin Tae-yong membawa angin segar pada keresahan tersebut.
Kedisiplinan Shin Tae-yong yang dikenal keras dan tanpa kompromi mampu memberikan shock therapy kepada para pemain muda.
Hasilnya, banyak peningkatan yang berhasil ditunjukan para pemain U-19 dari berbagai sisi sejak kedatangan pelatih asal Korea Setalan tersebut.
“Semoga dipertahankan. Usia muda kita terlalu dikasih kendor, jadi mereka sulit menjadi dewasa,” ungkap Janio, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
Baca Juga: Sensasi Elkan Baggott di Indonesia dapat Sorotan dari Media Inggris
“Sekarang dengan masuknya STY (Shin Tae-yong), skenario berubah menjadi tanpa kompromi, tanpa iseng-iseng. Harus sungguh-sungguh, harus tempur, dan harus serius.”
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar