Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Derita Pemain Naturalisasi Malaysia, 2019 Permalukan Timnas Indonesia, 2020 Hidup Berantakan

By Taufik Batubara - Jumat, 30 Oktober 2020 | 21:16 WIB
Mohamadou Sumareh stres karena bersengketa dengan Pahang FA. Pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini kini memperkuat klub Liga Thailand, Police Tero.
NEW STRAITS TIMES
Mohamadou Sumareh stres karena bersengketa dengan Pahang FA. Pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini kini memperkuat klub Liga Thailand, Police Tero.

SUPERBALL.ID - Dipercaya sebagai andalan Malaysia dan ikut mempermalukan Timnas Indonesia dua kali, pemain naturalisasi Mohamadou Sumareh kini justru merasa berantakan.

Sejak dinaturalisasi dari Gambia, April 2018, Sumareh langsung selalu menjadi pemain andalan Timnas Malaysia.

Sumareh adalah pemain naturalisasi pertama yang dipanggil membela Malaysia sejak 1960-an.

Disebut pertama karena dia adalah pemain yang tak lahir di Malaysia dan tak memiliki leluhur yang lahir di Malaysia atau punya kewarganegaraan Malaysia.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia TC ke Belanda, Shin Tae-yong Pastikan Banjir Pemain Keturunan

Sayap kanan berusia 29 tahun itu debut 12 Oktober 2018 dalam uji coba kontra Sri Lanka.

Sumareh tampil sebagai cadangan dan mencetak gol internasional pertamanya dalam kemenangan 4-1.

Pada 5 September 2019, dia mencetak dua gol, salah satunya di menit akhir yang krusial versus Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, sehingga membawa Malaysia menang 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Tanggal 15 November 2019, Sumareh juga mencetak gol penentu yang membantu Malaysia menang 2-1 atas Thailand.

Saat kembali bersua Timnas Indonesia pada kualifikasi yang sama di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019, Sumareh berperan besar membantu Malaysia menang 2-0, meski tak mencetak gol.

Kontribusi besar Sumareh itu menjaga impian Malaysia untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Secara total, Sumareh sudah memperkuat Timnas Malaysia 19 kali.

Akan tetapi, dia kini merasa tak nyaman menyandang kewarganegaraan barunya setelah meninggalkan Pahang, klub yang dibela sejak 2017.

Apalagi setelah bergabung dengan Police Tero, klub Liga Thailand (Thai League 1) sejak 7 September 2020.

Baca Juga: Ryan Giggs Bicara soal Peluangnya Kembali ke Manchester United

Sumareh mengira dirinya bisa tenang dan tak akan diributkan lagi setelah meninggalkan Malaysia ke Thailand.

Namun, dia merasa hidupnya masih sangat berantakan dan terus terganggu.

Keputusan Sumareh meninggalkan Pahang dengan mengajukan klausul dalam kontrak atas perselisihan gaji telah membuatnya diskors dua tahun dari kegiatan sepak bola oleh asosiasi klub sepak bola itu.

Skorsing atau larangan itu diumumkan oleh Pahang FA (PFA), Selasa lalu.

Sumareh dinyatakan bersalah atas empat tuduhan karena melanggar ketentuan kontraknya dengan PFA.

Keempat tuduhan kepada Sumareh itu adalah:

1. Membuat pernyataan pers tanpa persetujuan PFA.

2. Membawa masalahnya ke Badan Penyelesaian Sengketa FIFA tanpa terlebih dahulu ke Badan Penyelesaian Sengketa Nasional FAM.

3. Gagal menghadiri pelatihan dengan tim Pahang dari 3 Agustus hingga 28 Agustus 2020.

4. Tak hadir untuk laga Pahang melawan Johor Darul Ta'zim di Liga Super Malaysia, 28 Agustus

Namun, Sumareh mengklaim bahwa komentar persnya dibuat-buat.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Barcelona, Dua Pemainnya yang Cedera Telah Kembali

"Saya benar-benar belum mengatakan apa pun tentang keputusan yang dibuat oleh PFA. Saya hanya ingin membiarkannya sampai ada keputusan resmi," ucap Sumareh, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Times, Jumat (30/10/2020).

Dia merasa hal itu bukan sesuatu yang ingin dikomentari, karena tak ingin memperkeruh suasana.

"Bagaimana jika Anda berada di posisi saya dan setiap hari Anda harus mendengar nama Anda dikaitkan dengan pers yang buruk?"

"Ini bukan perasaan yang baik dan saya hanya memohon agar itu dihentikan."

Sumareh menegaskan ingin fokus pada sepak bola dan tak terseret ke dalam kontroversi.

Menurut Sumareh, perselisihannya dengan PFA tak hanya berdampak pada mentalnya, tapi juga merugikan keluarga.

"Saya muak dan lelah dengan semua drama ini. Saya pikir, dengan pindah ke Thailand, itu akan meringankan situasi, tapi ternyata tetap mengikuti saya."

Sumareh mengakui tak pernah mendapat berita tentang masalah kontroversial selama bertahun-tahun tinggal di Malaysia.

Kasus ini merupakan yang pertama kali terjadi padanya dan benar-benar mempengaruhi secara psikologis.

Sumareh akan sangat menghargai jika dirinya dibiarkan dengan tenang untuk fokus pada sepak bola.

Baca Juga: Ryan Giggs Sebut Juergen Klopp dan Guardiola Bisa Bikin Man United Puasa Gelar 20 Tahun

"Saya memohon semua orang untuk membiarkan masalah ini begitu saja... tak adil bagi saudara saya yang masih bersekolah di Malaysia."

Saudara-saudaranya itu bertanya apa yang terjadi, begitu juga teman-teman mereka, yang terlalu muda untuk memahami masalah ini.

"Jadi bantu saya dan berhenti menulis tentang masalah ini karena itu benar-benar dapat mempengaruhi saya secara mental," tegas Sumareh menanggapi aksi PFA terhadapnya.

Kasus itu berdampak sangat buruk dalam debut Sumareh di Police Tero, Jumat (30/10/2020) malam.

Police Tero dilumat Suphanburi 5-0 dalam pekan ke-11 Liga Thailand.

Sumareh, yang tampil sebagai cadangan menit ke-72, tak mampu berbuat banyak.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : New Straits Times, Transfermarkt.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X