SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas U-22 Vietnam Park Hang-seo dikritik habis-habisan gara-gara menuntut pembatasan pemain asing di liga domestik setelah sulit mencari striker.
Dalam proposalnya ke operator Liga Vietnam V.League (VPF) dan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Park mengeluhkan kesulitan mencari striker bermutu untuk Timnas U-22 Vietnam.
"Saya sudah melatih beberapa tahun, tapi tak melihat seorang striker yang lebih baik dari Cong Phuong, Duc Chinh, Tien Linh," ucap Park, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Thethao247.com.
Menurut Park, masalah itu menjadi tanggung jawab otoritas dan operator sepak bola Vietnam.
"Karena di V.League striker asing sudah menguasai lapangan."
"Saya jamin, banyak striker U-22 yang kembali ke klub menjadi cadangan karena tersisih oleh pemain asing."
Oleh karena itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut menuntut VFF dan VPF membangun mekanisme tertentu bagi pemain U-22 untuk bisa tampil di V.League.
Tahun lalu, liga domestik Vietnam itu memiliki 47 pemain asing, 70 persen di antaranya striker.
"Jadi, di mana menemukan striker domestik, terutama pemain muda?" keluh Park.
V.League, imbuh Park, harus mempertanyakan kenapa Timnas U-22 Vietnam kekurangan striker.
"Pasti banyak klub yang menentang pendapat saya ini, tapi bagaimana memberikan kesempatan kepada striker lokal untuk bermain, VPF dan VFF harus belajar," tegas Park.
Baca Juga: Coba Imbangi Shin Tae-yong dan Timnas U-19 Indonesia, Ini Program Philippe Troussier di Vietnam
Seperti halnya Shin Tae-yong di Timnas U-22 Indonesia, Park juga sedang menyiapkan timnas serupa untuk SEA Games 2021.
Vietnam akan menjadi tuan rumah ajang Asia Tenggara itu pada 21 November-2 Desember 2021.
Apa yang diusulkan Park saat ini pernah dilakukan Fakhri Husaini tahun 2019 saat mengasuh Timnas U-19 Indonesia.
Kala itu Fakhri meminta PSSI membatasi pemain asing dan naturalisasi agar potensi pemain Indonesia bisa lebih ditonjolkan.
“Kita contoh Thailand, buat saya bila regulasinya sekarang masih memberikan kesempatan kepada pemain asing dan naturalisasi, maka akan percuma pemain lokal kita tidak bisa berkembang."
"Saya minta ke depan supaya pemain asing dikurangi,” kata Fakhri, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Tribunnews.com.
Baca Juga: Mantan Asisten Sir Alex Ferguson Sebut Dua Pemain yang Bisa Gantikan Bruno Fernandes
Fakhri cemas karena seusai memperkuat Timnas U-19 Indonesia, para pemain yang dikembalikan ke klub lebih sering menjadi cadangan.
Namun, harapan Fakhri itu tinggal harapan, karena pemain asing, terutama striker, dan naturalisasi makin kuat dan banyak di Indonesia.
Park Dituding Ngawur
Sementara itu, mantan asisten pelatih Timnas Vietnam Bae Ji-won menuding Park ngawur soal pembatasan striker asing di V.League.
Dia sama sekali tak mendukung usulan Park itu.
"Saya memahami perhatian Park, tapi itu mustahil," tegas Bae.
"Sebab, lihatlah K-League (Liga Korea), J-League (Liga Jepang), atau bahkan liga-liga Eropa, banyak klub besar memakai striker asing, tapi timnas mereka juga sangat kuat."
Baca Juga: Nama Egy Maulana Vikri Tak Disebut dalam Program Pelatih Lechia Gdansk Tahun 2021
Jadi, imbuhnya, yang harus dipertanyakan adalah kenapa mereka bisa melakukan itu?
"Itu karena negara-negara yang saya contohkan sudah memiliki sistem sepak bola yang mapan," ujar Bae.
Mereka tahu bagaimana melengkapi fasilitas, akademi sepak bola sangat profesional.
Dengan demikian, dimungkinkan untuk menghasilkan generasi pemain berkualitas secara berkesinambungan.
Para pemain itu bisa bergabung ke klub luar negeri atau bersaing dengan striker asing di V.League.
"Namun, di Vietnam sistem sepak bola standar seperti itu belum dilakukan, jadi kelangkaan striker sudah pasti terjadi."
Baca Juga: Paul Scholes Kecam Eksperimen Manchester United dan Tak Ingin Melihatnya Lagi
"Striker domestik tak memiliki level untuk meningkatkan mutu turnamen, akhirnya dibutuhkanlah pemain asing, itu tak bisa dihindari. Jadi, kali ini pendapat Park ngawur," tandas Bae Ji-won.
Penilaian serupa disampaikan Diogo Pereira, striker asal Brasil yang pernah memperkuat 3 klub Vietnam, Becamex Binh Duong, Da Nang, dan Nam Dinh.
"Itu (usul Park) bukan ide yang bagus. Sebab, setiap klub di V.Leahue harus memiliki 1-2 striker asing utama untuk bisa membuat perbedaan dalam permainan," kata Pereira.
"Jika liga ingin berkembang, maka penggunaan pemain asing adalah sebuah keharusan."
Baca Juga: Penjelasan Sekjen AFC soal Nasib Piala Asia U-19 Seusai Piala Dunia U-20 2021 Batal
Pereira menambahkan, banyak solusi untuk timnas, seperti membuat kompetisi usia muda yang lebih serius.
"Menurut saya, jika striker domestik bagus, luar biasa, maka dia bisa sepenuhnya menggantikan pamain asing tanpa harus mengajukan usulan," kata Pereira menyindir Park.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | thethao247.vn |
Komentar