SUPERBALL.ID - Liverpool tengah terseok-seok untuk mempertahankan gelar Liga Inggris yang diraihnya pada musim 2019/2020.
Saat ini, tim asuhan Juergen Klopp tersebut berada di peringkat keempat klasemen sementara Liga Inggris dengan mengoleksi 40 poin.
Torehan poin Liverpool terpaut cukup jauh dari sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Manchester City masih kokoh di posisi teratas dengan mengemas 50 poin.
Bahkan, Manchester City masih mengantongi satu pertandingan yang belum dimainkan.
Baca Juga: Keluarkan Kartu Merah Kontroversial, Wasit Liga Inggris Diancam Bunuh
Posisinya saat ini membuat Liverpool semakin sulit untuk kembali meraih juara Liga Inggris.
Padahal, musim lalu, Liverpool bermain dengan sangat gahar.
Liverpool bahkan sudah mengunci gelar juaranya ketika Liga Inggris masih menyisakan tujuh pertandingan lagi.
Dilansir Superball.id dari Daily Star, ini adalah empat hal yang akan mengganjal harapan Liverpool mempertahankan gelar Liga Inggris.
Baca Juga: Thomas Partey Bandingkan Sosok Mikel Arteta dengan Diego Simeone
Badai Cedera
Absennya Virgil van Dijk dan Joe Gomez akibat cedera membuat Liverpool sangat terpukul.
Keputusan melepas Dejan Lovren pada musim panas lalu membuat Liverpool kesulitan.
Menepinya Van Dijk dan Gomez hanya menyisakan Joel Matip pada posisi bek tengah di tim utama.
Akan tetapi, Matip juga kerap kali mengalami cedera dalam beberapa pertandingan terakhir.
Bahkan, saat ini, Matip harus menepi hingga akhir musim akibat cedera.
Kesulitan menambal posisi bek tengah membuat Liverpool langsung mendatangkan dua pemain baru pada bursa transfer musim dingin lalu, yakni Ben Davies dan Ozan Kabak.
Selain bek tengah, absennya Diogo Jota dan Naby Keita akibat cedera juga mengganggu kedalaman skuad Liverpool.
Baca Juga: Pernah Dibobol Hat-trick Todd Ferre, Kiper Ini Taklukkan Jawara Asia
Intensitas Bermain
Semenjak dilatih oleh Juergen Klopp, gaya permainan Liverpool sangatlah cepat.
Namun, gaya permainan seperti itu membuat pemain Liverpool lebih cepat lelah.
Selain itu, padatnya jadwal akibat mundurnya penyelenggaraan Liga Inggris juga memperparah kondisi tim.
Klopp dirasa masih meraba-raba bagaimana ia melakukan rotasi pemainnya.
Rotasi pemain adalah hal yang penting untuk menjaga kondisi para pemain tanpa mengorbankan performa tim.
Baca Juga: Bikin Blunder, Posisi David De Gea Terancam Digeser Dean Henderson?
Performa Lini Tengah
Krisis cedera yang menerpa lini belakang Liverpool sangat berdampak pada lini tengah.
Hal tersebut disebabkan karena dua gelandang andalan Liverpool, Fabinho dan Jordan Henderson, ditarik ke posisi bek tengah.
Ditariknya Fabinho dan Henderson membuat lini tengah Liverpool tampak kelimpungan.
Sejak dikalahkan oleh Tottenham pada 2017, Liverpool hanya kalah dua kali di Liga Inggris ketika Henderson dimainkan.
Sedangkan Fabinho merupakan sosok pemain nomor 6 yang dengan apik menjembatani transisi antara bertahan dan menyerang.
Kedatangan Thiago pada bursa transfer musim panas lalu sempat memberi napas segar bagi lini tengah Liverpool.
Namun, Thiago sedang menyesuaikan dengan permainan Liverpool.
Baca Juga: Dilarang Terbang ke Jerman, Liverpool Harus Tempuh Jarak Lebih Jauh
Kesulitan Pasca Natal
Setelah Natal 2020, Liverpool mengalami kesulitan luar biasa.
Dari 9 pertandingan yang diadakan setelah Natal, Liverpool hanya dua kali meraih kemenangan di Liga Inggris.
Sedangkan sisanya, Liverpool mencatatkan empat kekalahan dan tiga hasil seri.
Buruknya catatan tersebut diperparah oleh rusaknya rekor tak terkalahkan Liverpool di kandangnya, Stadion Anfield.
Sebelumnya, Liverpool sempat mencatatkan rekor tak terkalahkan di kandang dalam 68 pertandingan Liga Inggris.
Namun, rekor tersebut dihentikan oleh Burnley pada 22 Januari 2021.
Sejak kekalahan itu, Liverpool selalu kalah dalam tiga pertandingan kandang terakhir.
Baca Juga: Tiga Kesalahan Juergen Klopp Sebabkan Liverpool Terbantai di Kandang
Lihat postingan ini di Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | Daily Star |
Komentar