Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Faktor Besar yang Membuat European Super League Dibenci Dunia

By Imadudin Adam - Rabu, 21 April 2021 | 09:10 WIB
Sebanyak enam klub besar Liga Inggris telah mendaftarkan diri mereka untuk berpartisipasi di Liga Super Eropa.
TWITTER.COM/SKYSPORTSNEWS
Sebanyak enam klub besar Liga Inggris telah mendaftarkan diri mereka untuk berpartisipasi di Liga Super Eropa.

SUPERBALL.ID - European Super League saat ini sedang menjadi topic pembicaraan yang sangat panas.

Dari beberapa hari lalu protes keras terus digelontorkan oleh fans, pengamat sepak bola, dan mantan pesepak bola.

Sejumlah tim bahkan meneriakan protesnya lewat beragam cara, seperti Leeds United yang membuat para pemainnya menggunakan jersey khusus terkait protes mereka.

Garry Neville bahkan secara lantang mengatakan bahwa European Super League bukanlah sepak bola.

European Super League menurut dia adalah murni sebuah keserakahan dan tidak seharusnya ada di industri sepak bola.

Baca Juga: Enam Klub Liga Inggris Resmi Undur Diri dari European Super League

Bisa dibilang, hampir seluruh penggemar sepak bola di dunia melakukan protes dan tidak setuju terkait digelarnya Eropean Super League.

Lantas dari mana ide European Super League muncul? Presiden Real Madrid, Florentino Perez menjadi salah satu sosok penggagas ide tersebut.

Tapi sebagai penggemar sepak bola, bukanlah sebuah impian bisa melihat tim-tim besar Eropa saling hajar satu sama lain setiap pekannya?

Di Liga Champions, melihat tim besar saling bentrok seperti sesuatu yang luar biasa dan itu tidak terjadi setiap pekan.

Baca Juga: Ed Woodward Mundur dari Man United, Gara-gara European Super League?

Tapi kok European Super League malah ditolak? Bukankah itu bisa membayar dahaga penggemar untuk melihat tim-tim papan atas saling bertarung?

Baca Juga: Empat Cara yang Bisa Ditempuh Inggris untuk Hentikan 6 Timnya Mengikuti ESL

Ternyata, di balik itu semua, European Super League dianggap punya mekanisme yang cacat dan mematikan slogan fair play yang sering diutarakan dalam semua ajang olahraga.

Fair play tidak hanya berlaku untuk para individu yang terlibat, melainkan juga lembaga atau tim yang ada di industri sepak bola.

Mekanisme yang Hanya Menguntungkan Segelintir Tim

Wajar jika banyak reaksi penolakan terhadap European Super League. Pasalnya, turnamen ini punya mekanisme yang buruk.

Gelaran European Super League menihilkan aspek keberhasilan dan kegagalan karena tidak ada standar baku soal tim yang bisa ikut turnamen itu.

Di Liga Champions, hanya tim teratas yang menghuni peringkat satu sampai tiga yang bisa ikut sedangkan penghuni empat hingga enam ikut Europa League.

Baca Juga: Polemik European Super League, David Beckham Turut Angkat Bicara

Di European Super League, keikut sertaan tim hanya diukur dari performa. Lebih jauhnya lagi, 12 tim pendiri dan tiga tim yang daftar paling awal permanen ikut turnamen ini.

Jadi, sebanyak 15 tim tidak bakal terdegradasi atau absen dari European Super League. Mereka abadi dan tidak tersentuh di sana.

Bahkan ketika performa mereka hancur lebur ke-15 tim ini masih bisa ikut serta dan mendapatkan hadiah besar yang disediakan di turnamen itu terus menerus.

Padahal normalnya, di Liga Champions dan Liga Europa, jika performa tim besar hancur dan tidak memenuhi syarat, mereka tidak bakal bisa ikut serta.

Sebaliknya, tim kecil yang performanya dahsyat dan memenuhi syarat, mereka bisa ikut Liga Champions dan Liga Europa, bahkan mereka bisa saja menjadi juara.

Lewat kebijakan itu, European Super League dianggap membunuh peluang bagi klub lain untuk bisa tampil di sana, apalagi slot tim yang disediakan selain 15 tim pendiri hanya lima slot saja.

Perlu diketahui jika European Super League membatasi tim yang ikut ke dalam turnamen itu hanya 20 tim saja.

Wajar pada akhirnya banyak yang menganggap European Super League adalah perampokan dan tidak etis di industri olahraga.

Protes pun berdatangan menentang tim dari Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia untuk mundur dari European Super League.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Imadudin Adam
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X