"Tidak pantas lagi gol tandang membawa beban lebih," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari BBC.
UEFA mengatakan, sekarang ada kesenjangan yang lebih kecil antara jumlah kemenangan kandang dan tandang serta gol kandang dan tandang yang dicetak di kompetisi Eropa dibandingkan dengan ketika aturan itu pertama kali diperkenalkan.
Baca Juga: Deretan Tim dan Pemain Serba Terbanyak di Babak Penyisihan Grup Euro 2020
Kesenjangan itu terjadi karena sejumlah faktor, termasuk kualitas lapangan, peningkatan infrastruktur stadion, dan teknologi baru seperti VAR.
"Dampak dari aturan tersebut sekarang bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, aturan itu sekarang menghalangi tim tuan rumah, terutama di leg pertama, untuk menyerang karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan penting," jelas Ceferin.
"Ada juga kritik atas ketidakadilan, terutama di perpanjangan waktu, yang mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol.”
"Adil untuk mengatakan bahwa keuntungan tuan rumah sekarang tidak lagi sepenting dulu,” tambahnya.
Baca Juga: Daftar Tim yang Telah Tersingkir dari Euro 2020, Hungaria Sempat Tebar Teror
Dalam sejarahnya, ada beberapa pertandingan dengan kemenangan gol tandang yang paling terkenal di Liga Champions.
Pertama adalah pada Mei 2019 di mana Ajax Amsterdam dikalahkan tim tamu, Tottenham Hotspur, 2-3 pada leg pertama.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar