SUPERBALL.ID - Pasangan ganda campurang Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti meraih hasil yang kurang memuaskan di Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen/Melati terpaksa harus angkat koper lebih awal setelah takluk di babak perempat final.
Menghadapi pasangan peringkat 1 dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Praveen/Melati kalah dua gim langsung, 17-21, 15-21.
Usai pertandingan, Praveen/Melati pun menyampiakan permintaan maaf atas kekalahan tersebut.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Hadapi Laga Terakhir, Jojo dan Ginting Dapat Wejangan dari Alan Budikusuma
"Pertama kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik."
"Kami sudah mencoba tapi hasilnya kurang memuaskan. Kami juga merasa kami tampil cukup baik hari ini dibanding dua hari lalu."
"Tetapi mereka (Zheng/Huang) memang jauh lebih baik," kata Melati dikutip SuperBall.id dari Badminton Indonesia.
Kekalahan ini sekaligus membuat harapan Indonesia untuk mempertahankan medali emas di sektor ganda campuran pupus.
Pada Olimpiade Rio 2016, medali emas diraih pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Terkait kekalahan Praveen/Melati, pelatih Nova Arianto memasang badan dengan mengaku bertanggung jawab atas kekalahan tersebut.
"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini."
"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," pungkasnya.
Lebih lanjut, Nova berharap hasil ini tidak membuat mental Praveen/Melati turun dan bisa fokus ke turnamen berikutnya.
"Setelah ini Praveen/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen berikutnya, saya rasa mereka bisa fokus ke sana."
"Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman."
"Tapi itu akan menjadi tantangan karena sepengalaman saya, setelah Olimpiade yang penantiannya panjang lalu hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop."
"Itu yang saya alami dulu, semoga ini tidak terjadi pada mereka," ucap Nova menambahkan.
Nova juga menambahkan bahwa akan ada evaluasi terhadap Praveen/Melati karena pola permainan mereka sudah terbaca.
"Kendala Jordan/Melati itu kan inkonsistensi, tetapi kalau saya menyimpulkan inkonsistensi itu berasal dari faktor teknis."
"Praveen/Melati hanya punya satu pola permainan saja dan itu sudah terbaca lawan-lawannya."
"Jujur harus kita akui pemain putri kita sekarang agak lemah terutama di defense jadi boleh dibilang peran pemain putra sangat besar."
"Ini yang akan kita coba benahi, bukan hanya untuk Jordan/Melati tapi semua."
"Perkuat defense untuk pemain putri dan perkaya pola permainan jadi tidak terpaku dengan pola yang itu-itu saja."
"Tapi kembali lagi program ini juga harus didukung dari individu masing-masing, ini PR di ganda campuran," lanjut Nova.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Tidak Membuat Khawatir Herry IP, Ini Alasannya
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar