"Ayah tidak bisa bertanding di Olimpiade 2004 Athena karena waktu itu badannya sedikit tidak enak dan diperiksa dokter lalu dilarang bertanding," jelasnya.
Rahmat terinspirasi menjadi lifter angkat besi karena termotivasi kedua orang tuanya yang juga lifter nasional. Dia selalu mendengar cerita Etrwin Adullah dan istrinya, Ami AB saat tampil di berbagai kejuaraan internasional.
"Saya dan istri memang suka bercerita kepada Rahmat tentang perjalanan kami berdua saat menjadi atlet. Tampil di berbagai event internasional di luar negeri. Ya, itu yang menjadi inspirasi Rahmat untuk menjadi lifter angkat besi," kata Erwin Abdullah yang menjadi pelatih Tim Angkat Besi Indonesia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Libas Wakil Rusia, Anthony Ginting Lolos ke 16 Besar
Pejuangan Rahmat di Olimpiade Tokyo ini cukup berat. Dia sempat mengalami cedera paha belakang saat melakukan pemanasan menjelang angkatan clean&jerk. Meski demikian, perjuangan Rahmat terbayar lunas.
Bahkan, ia mempertajam rekor angkatan terbaiknya. Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148kg dan clean&jerk 187kg.
Dengan penambahan beban 7kg di kedua jenis angkatan itu, Total Angkatan Rahmat yang tadinya 335kg naik menjadi 342kg.
Kini, Rahmat berjanji akan terus berusaha untuk meningkatkan prestasinya. “Saya akan selalu berusaha untuk tampil lebih baik. Multievent internasional selanjutnya mungkin ada SEA Games Vietnam yang masih menunggu jadwalnya, kemudian Asian Games 2022 Hangzhou dan juga Islamic Solidarity Games 2022. Dan, saya juga ingin tampil lagi di Olimpiade 2024 Paris," katanya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar