“Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku,” tambah Apriyani.
Greysia dipasangkan dengan Apriyani pada 2017. Tepatnya, setelah Nitya Krishinda Maheswari cedera.
Kala itu, Greysia bahkan sudah berniat menggantung raket. Namun, rencana itu akhirnya ditunda karena pelatih Eng Hian memintanya untuk mendampingi junior, yang kebetulan saat itu Apriyani datang ke Pelatnas PBSI Cipayung.
“Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia,” kata Apriyani.
Baca Juga: Jauh Lebih Parah ketimbang Timnas Indonesia, Ranking FIFA Thailand Bakal Merosot
Terpisah, Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani mengapresiasi perjuangan Greysia/Apriyani yang sukses merebut medali emas.
Medali emas ini tak cuma menjadi medali pertama di Olimpiade Tokyo, tetapi juga menjadi pencapaian sejarah ganda putri Indonesia.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar