Advertorial

Siapkan Dana Rp 2,3 Triliun, Pemerintah Salurkan Bantuan Kuota Internet untuk Dukung PJJ

By Alek Kurniawan - Jumat, 13 Agustus 2021 | 13:53 WIB
Dialog Kabar Kamis di Media Center KPCPEN, Kamis (12/8/2021).
Dok. KPC PEN
Dialog Kabar Kamis di Media Center KPCPEN, Kamis (12/8/2021).

SUPERBALL.ID – Mulai September 2021, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) akan melanjutkan proses distribusi tambahan bantuan kuota data internet senilai Rp 2,3 triliun bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan pendidikan berkualitas di Tanah Air dapat terus terlaksana.

Untuk diketahui, bantuan kuota data internet tambahan itu akan disalurkan pada tanggal 11-15 September, 11-15 Oktober, dan 11-15 November 2021.

Kuota tersebut akan aktif selama 30 hari sejak diterima. Nantinya, kuota internet bisa digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi guna mendukung proses belajar mengajar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud-Ristek M Hasan Chabibie mengatakan, pemerintah sangat mengedepankan kepresisian data dalam penyaluran bantuan kuota.

Oleh karena itu, pemerintah menginstruksikan kepada setiap satuan pendidikan untuk memutakhirkan data calon penerima bantuan, khususnya untuk termin kedua mulai dari September hingga Desember 2021.

Baca Juga: PPKM Kembali Diperpanjang, Ini Kiat Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

Berdasarkan data penerima pada termin sebelumnya, diperkirakan terdapat 1,5 juta penerima untuk pelajar pendidikan anak usia dini (PAUD), pelajar SD hingga SMA 20,5 juta, dosen dan mahasiswa sebanyak 3,2 juta, serta guru 1,5 juta penerima.

“Bantuan kuota tersebut bisa bermanfaat maksimal dengan dukungan banyak hal yang meliputikecakapan literasi pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh (PJJ), koneksi internet yang memadai, dan dukungan sarana teknologi,” kata Hasan dalam rilis resmi yang diterima Superball.id, Jumat (13/8/2021).

Terkait tentang peningkatan literasi atau kecakapan digital guru yang belum maksimal, Hasan mengatakan bahwa terdapat beberapa usaha yang dilakukan pemerintah untuk dimanfaatkan guru.

“Misalnya, para pendidik dapat mengakses situs https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/ untuk mendapatkan acuan dan inspirasi skenario pembelajaran daring. Dengan begitu, pemanfaatan bantuan kuota internet dapat lebih optimal,” papar Hasan.

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Danang Hidayatullah dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman sepakat dengan pendapat Hasan.

Danang menyatakan, guru selaku pendidik diharapkan dapat bersikap adaptif dan selalu meningkatkan kemampuan diri mengikuti perkembangan zaman dengan pola pikir terbuka.

Baca Juga: Cara Persib Bandung Siasati PPKM Demi Latihan! Gini Ternyata

“Khususnya dalam situasi yang menuntut perubahan seperti saat ini,” ujar Danang.

Kemudian, Erzaldi menyampaikan, guru di Provinsi Bangka Belitung secara berkala mendapatkan pembelajaran dan pelatihan agar dapat melakukan pengajaran secara inovatif dan kreatif.

Program bantuan laptop dan perbaikan kualitas internet

Untuk memaksimalkan kualitas internet yang belum merata di seluruh Indonesia, pemerintah juga telah meminta bantuan provider dalam hal penguatan kualitas layanan. Akselerasi dan penguatan sinyal juga dilakukan pemerintah, berdasarkan peta koneksi yang ada.

Sementara itu, bagi peserta didik, guru, atau sekolah yang memiliki kendala sarana teknologi, pemerintah tengah menyiapkan program bantuan laptop serta pengadaan perangkat penunjang materi pengantar instalasi komputer (PIK).

Pemerintah juga mendorong kolaborasi masyarakat serta alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai bagian solusi masalah tersebut.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) Yuni Astuti menyatakan, sebagian dana BOS di Jateng telah digunakan untuk pengadaan telepon genggam untuk dipinjamkan kepada murid yang membutuhkan.

Baca Juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Anak-anak Indonesia Tidak Baik-baik Saja

“Beasiswa untuk 10.000 peserta didik miskin sebesar Rp 1 juta per anak per tahun yang telah diberikan juga diharapkan bisa membantu pengadaan sarana teknologi tersebut, di luar bantuan kuota dari pemerintah,” kata Yuni.

Dengan dukungan yang diberikan semua pihak, pemerintah berharap bantuan kuota dapat dimanfaatkan denga maksimal untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.

“Setiap ikhtiar layak dilakukan agar api semangat belajar anak-anak Indonesia tetap menyala,” pesan Hasan.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai bantuan kuota internet bagi peserta didik dan pendidik, silakan kunjungi laman www.kuotabelajar.kemdikbud.co.id.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA