“Kami dari Satgas juga tetap melakukan program ‘maskerisasi’ untuk masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Alexander, PPKM akan terus diberlakukan hingga angka penularan mencapai level terendah. Sebab, PPKM merupakan instrumen penting dalam penanggulangan pandemi dan pengendalian transmisi virus.
“Walaupun kasus sudah turun, PPKM harus terus kita lakukan untuk mengontrol dan mencegah supaya lonjakan kasus tidak terjadi lagi,” ujar Alexander.
Baca Juga: Ini Sejumlah Langkah Pemerintah untuk Bangkitkan Industri Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi
Selain itu, pelacakan kasus serta upaya surveilans harus tetap dijalankan agar memastikan lonjakan kasus tidak terjadi.
Pelacakan kasus, lanjut Alexander, dilakukan melalui posko-posko PPKM di tingkat desa dan kelurahan. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 pun terus memantau posko agar fungsinya tetap berjalan dalam menyukseskan testing, tracing, dan treatment (3T).
Vaksinasi untuk kelompok rentan
Demi menjaga situasi pandemi di Indonesia tetap kondusif, pemerintah fokus memberi edukasi bagi masyarakat agar mau mengikuti program vaksinasi. Khususnya, golongan rentan seperti lansia, ibu hamil, dan difabel.
Alexander memaparkan, jumlah kelompok rentan yang tervaksinasi lengkap masih minim, terutama di kelompok lansia dan difabel.
“Vaksin dosis pertama lansia masih 26 persen, dosis kedua 18 persen. Padahal, mereka adalah populasi rentan. Untuk mortalitas, lebih dari setengahnya adalah lansia, kasus aktif juga sebagian besar adalah lansia,” tutur Alexander.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar