Selain itu, dilakukan juga berbagai penguatan infrastruktur lain mencakup pembangunan jaringan backbone dengan Palapa Ring, satelit multifungsi, hingga percepatan literasi digital.
Menurutnya, literasi digital penting digalakkan mengingat aktivitas di ruang digital menjadi hal yang jamak dilakukan di era pandemi. Bahkan, transformasi digital menjadi salah satu agenda dalam presidensi Indonesia di forum G20.
“Dari Kemenkominfo terdapat tiga pilar yang digerakkan untuk menuntaskan pemahaman digital agar penggunaan internet menjadi lebih produktif,” paparnya.
Ketiga pilar tersebut adalah program literasi bagi kelompok masyarakat yang belum memahami literasi digital, peningkatan kompetensi bagi kelompok medium dengan melalui digital talent scholarship, serta digital literacy academy bagi para pemimpin kementerian atau lembaga termasuk BUMN dan sebagainya.
Baca Juga: Piala AFF - Tuding Timnas Indonesia Bermain Kasar, Bintang Vietnam Ogah Terpancing
Lewat ketiga pilar tersebut, Ismail berharap, masyarakat Indonesia dapat lebih siap menghadapi era digital sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi banyak orang.
“Sangat penting untuk kita tingkatkan (literasi digital) karena ini dapat membangun kesiapan (surviving) terhadap (berbagai) kondisi. Baik untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan dan semua sektor yang kita pindahkan ke ruang digital,” ungkapnya.
Selain memaksimalkan layanan internet, Ismail juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengupayakan percepatan adopsi digital. Salah satunya dengan mempercepat pemerataan akses 4G di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).
“Daerah 3T menjadi fokus pemerintah,” katanya.
Kemenkominfo juga terus mengoptimalkan berbagai infrastruktur lain, termasuk pembangunan jaringan backbone dengan Palapa Ring, satelit multifungsi, hingga percepatan literasi digital.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar