Ia mengaku hal tersebut dilakukan untuk menjaga privasi dan kerahasiaan, sesuai dengan kode etik kedokteran.
Baca Juga: Liga 1 Dipuji Tokoh Bola Malaysia karena Timnas Indonesia Tetap Bisa Berprestasi di Piala AFF
Lebih lanjut, Alfan menegaskan bahwa kode etik kedokteran memang dipegang teguh oleh dokter.
Bahkan, laporan yang diterima Satgas Covid-19 dari dokter tim pun disamarkan identitasnya.
"Nama-nama yang terpapar tidak semua diumumkan, dokter tim tidak membuka secara vulgar karena kode etik," kata Alfan, dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
"Kalau ditanya kadang bilangnya ‘mohon maaf tidak menyebutkan’."
"Meskipun sama-sama saya juga dokter satgas," ucap pria yang juga dokter tim PSIS Semarang tersebut.
Baca Juga: Laga PSIS Vs Persebaya Buat Warganet Heboh, Hakim Garis Bikin Keputusan Blunder
Ia menambahkan, "Saya tetap meminta karena butuh data, tapi mereka bilangnya ada yang sembuh."
Oke, kami hargai karena itu kode etik jadi setiap tim ada yang sembuh makanya saya bilang data itu kolektif."
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar