Ceferin pun mengatakan kalau orang-orang dibalik proyek Liga Super Eropa itu harus hidup di dunia paralel.
"Pertama, mereka meluncurkan ide yang tidak masuk akal di tengah pandemi. Sekarang, kami mendengar mereka meluncurkan Super League di tengah perang. Mereka harus hidup di dalam dunia pararel," ungkap Ceferin dengan kesal.
Baca Juga: Soal Rencana Pembuatan Liga Super Eropa, Arsene Wenger: Itu Akan Menghancurkan Liga Inggris
Atas sikap egois dari Agnelli tersebut, Ceferin menyamakan mantan teman dekatnya tersebut dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Ia menganggap kalau Agnelli dan orang-orang Liga Super Eropa merupakan komplotan diktator dan perampas.
Ceferin memberi julukan Putin-nya sepak bola kepada Agnelli atas rencana Liga Super Eropa itu.
Senada dengan Ceferin, Presiden Liga Spanyol yaitu Javier Tebas pun mengutuk kembalinya ide Liga Super Eropa itu.
Tebas menganggap kalau Liga Super Eropa itu penuh dengan kebohongan.
"Mereka lebih banyak berbohongnya dibanding Putin," kata Tebas.
Presiden Liga Spanyol itu pun menuntut Agnelli untuk menjelaskan secara detail maksudnya membangkitkan proyek ini.
Jika Agnelli tidak bisa menjelaskan kepada publik, Tebas langsung mengecap Presiden Juventus itu sebagai pembohong.
"Dia harus menjelaskannya, jika dia tidak menjelaskannya, dia akan berbohong."
Menanggapi hal itu, Agnelli memberikan responsnya atas kritik yang ia dapat dari Presiden UEFA dan Liga Spanyol tersebut.
Ia mengatakan akan selalu berada dibelakang layar proyek Liga Super Eropa tersebut.
"Sepak bola membutuhkan reformasi," ujar Agnelli.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar