SUPERBALL.ID - Liga Super Eropa ini menjadi pembicaraan hangat dikalangan para penggemar sepak bola pada tahun lalu.
Proyek Liga Super Eropa Ini digawangi oleh beberapa presiden klub-klub ternama yang ada di dunia.
Ada sekitar enam klub asal Inggris, Tiga klub asal Spanyol, dan Tiga klub asal Italia yang menjadi pionir utama proyek ini.
Manchester United, Manchester City, Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham Hotspur adalah perwakilan Inggris.
Ac Milan, Inter Milan, dan Juventus yang menjadi perwakilan Italia.
Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona menjadi perwakilan dari Spanyol.
Namun usaha mereka untuk menandingi Liga Champions besutan UEFA itu harus mati akibat banyaknya tekanan dari kalangan penggemar dan pemerhati sepak bola dunia.
Keenam perwakilan dari Inggris pun mundur dari proyek besar tersebut, sebab mereka diancam FA Inggris akan dikeluarkan dari Liga Domestik jika masih melanjutkan proyek itu.
Kemunduran perwakilan Inggris itu pun diikuti oleh dua perwakilan Italia yaitu Ac Milan dan Inter Milan.
Atletico Madrid pun memilih untuk mundur dari proyek itu akibat tekanan dari para penggemar mereka dan meninggalkan duo Spanyol lainnya.
Baca Juga: Joel Glazer Tulis Surat Terbuka ke Pendukung Man United Setelah Liga Super Eropa Runtuh
Sampai kini masih tersisa Barcelona, Real Madrid, dan Juventus yang bertahan dengan proyek Liga Super Eropa meskipun sudah kalah.
Presiden Real Madrid yaitu Florentino Perez, pernah mengatakan bahwa pihak Liga Super Eropa memang kalah, namun proyek ini akan terus berlanjut.
Setelah hampir satu tahun mati suri, kini berhembus kabar bahwa salah satu pencetus Liga Super Eropa akan menghidupkan kembali proyek ini.
Andrea Agnelli yang merupakan presiden Juventus dikabarkan akan melanjutkan lagi rencana Liga Super Eropa pada tahun ini.
Hal tersebut membuat Presiden UEFA yaitu Aleksander Ceferin langsung memberikan tanggapan terkait ulah temannya tersebut.
Agnelli dan Ceferin memang dikabarkan mempunyai hubungan pertemanan yang begitu erat, namun dengan hadirnya ide ini, pertemanan mereka kian memburuk.
"Tahun lalu, salah satu pendiri Liga Super Eropa menelpon saya dan meminta maaf. Tetapi sekarang malah mengulanginya lagi," ujar Ceferin seperti yang dikutip Superball.id melalui Goal.com.
Sempat tersiar kabar bahwa Agnelli langsung meminta maaf kepada Ceferin ketika tahu proyek yang ia bangun kalah dari UEFA.
Ceferin pun mengatakan kalau orang-orang dibalik proyek Liga Super Eropa itu harus hidup di dunia paralel.
"Pertama, mereka meluncurkan ide yang tidak masuk akal di tengah pandemi. Sekarang, kami mendengar mereka meluncurkan Super League di tengah perang. Mereka harus hidup di dalam dunia pararel," ungkap Ceferin dengan kesal.
Baca Juga: Soal Rencana Pembuatan Liga Super Eropa, Arsene Wenger: Itu Akan Menghancurkan Liga Inggris
Atas sikap egois dari Agnelli tersebut, Ceferin menyamakan mantan teman dekatnya tersebut dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Ia menganggap kalau Agnelli dan orang-orang Liga Super Eropa merupakan komplotan diktator dan perampas.
Ceferin memberi julukan Putin-nya sepak bola kepada Agnelli atas rencana Liga Super Eropa itu.
Senada dengan Ceferin, Presiden Liga Spanyol yaitu Javier Tebas pun mengutuk kembalinya ide Liga Super Eropa itu.
Tebas menganggap kalau Liga Super Eropa itu penuh dengan kebohongan.
"Mereka lebih banyak berbohongnya dibanding Putin," kata Tebas.
Presiden Liga Spanyol itu pun menuntut Agnelli untuk menjelaskan secara detail maksudnya membangkitkan proyek ini.
Jika Agnelli tidak bisa menjelaskan kepada publik, Tebas langsung mengecap Presiden Juventus itu sebagai pembohong.
"Dia harus menjelaskannya, jika dia tidak menjelaskannya, dia akan berbohong."
Menanggapi hal itu, Agnelli memberikan responsnya atas kritik yang ia dapat dari Presiden UEFA dan Liga Spanyol tersebut.
Ia mengatakan akan selalu berada dibelakang layar proyek Liga Super Eropa tersebut.
"Sepak bola membutuhkan reformasi," ujar Agnelli.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar