SUPERBALL.ID - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengatakan kepada seorang jurnalis bahwa "malamnya hancur" setelah dia mengetahui keputusan UEFA pasca kemenangan 2-1 timnya di Liga Champions.
Pada Kamis (17/3/2022) dini hari, Chelsea berhasil melaju ke perempat final Liga Champions setelah mengalahkan Lille dengan agregat gol 4-1 dalam dua leg.
Di leg kedua, Chelsea sempat tertinggal 0-1 di babak pertama karena gol pemain Lille, Burak Yilmaz.
Namun, dua gol dari Christian Pulisic dan Cesar Azpilicueta memastikan Chelsea bisa melenggang ke babak selanjutnya di Liga Champions.
Dengan situasi di Chelsea yang memanas saat ini, Tuchel sangat gembira atas kemenangan tersebut dan merayakannya dengan pukulan tinju di akhir pertandingan.
Namun, saat konferensi pers pasca-pertandingan, Tuchel diberitahu tentang sanksi baru yang dikenakan pada klub karena dugaan hubungan Roman Abramovich dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Rekening Chelsea Ditangguhkan Pemerintah Inggris, Juergen Klopp : Itu Langkah yang Tepat
Pemerintah Inggris menyita semua aset Abramovich dan akibatnya Chelsea tidak dapat menghasilkan uang dari tiket atau merchandise.
Di bawah lisensi yang ditetapkan pemerintah Inggris, Chelsea memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan sebagai klub sepak bola dan membayar pemain dan staf.
Tetapi mereka tidak dapat membeli atau menjual pemain, atau memperbarui kontrak apa pun.
Pembatasan Uni Eropa yang kuat juga telah diberlakukan dan UEFA melobi untuk melarang penggemar Chelsea menghadiri laga perempat final di Stadion Stamford Bridge, London.
Baca Juga: Petr Cech Ungkap Situasi Memilukan di Kubu Chelsea Usai Dikenai Sanksi
Tuchel diberitahu tentang sanksi itu oleh jurnalis Sky Sports yang menanyakan pendapatnya di konferensi pers setelah laga melawan Lille.
"Terima kasih telah merusak malam saya," jawab Tuchel sambil tersenyum.
"Aku sedang dalam suasana hati yang baik,” tambahnya.
Dikutip SuperBall.id dari Sportbible, pelatih asal Jerman itu diketahui baru mendengar kabar tersebut untuk pertama kalinya di sana.
Baca Juga: Chelsea Lagi Kacau, Romelu Lukaku Ngebet Balik ke Inter Milan Apapun Caranya
Petr Cech Ungkap Situasi Memilukan di Chelsea
Mantan kiper Chelsea, Petr Cech, mengakui bahwa situasi The Blues saat ini serba tidak pasti usai menerima sanksi.
Dari sebuah klub dengan potensi besar di dunia, Chelsea tiba-tiba seperti jatuh dari puncak gunung ke dasar jurang.
"Kami harus mengakui bahwa kami harus hidup dari hari ke hari dengan masa depan tidak pasti," kata Cech, dikutip SuperBall.id dari Sky Sports.
Baca Juga: Nike Pertimbangkan Melepas Kontrak yang Bisa Buat Chelsea Rugi 10 Triliun
"Percakapan masih berlangsung tentang apakah kami bisa terus bekerja dan menyelesaikan musim ini atau tidak."
"Saya harap Chelsea bisa melanjutkan musim untuk kepentingan semua tim di Liga Inggris," tambahnya.
Chelsea hampir pasti tidak bisa mempertahankan pemain seperti Antonio Ruediger dan Andreas Christensen, yang kontraknya habis di akhir musim.
Selain itu, Cech juga masih belum yakin dengan masa depan pelatih Thomas Tuchel.
Baca Juga: Harry Kane Cetak Rekor Baru Sekaligus Geser Legenda Man United dan Chelsea
"Tuchel memiliki kontrak hingga 2024. Kami berharap untuk terus mendapatkan jasanya sebagai pelatih," ucap Cech.
"Dia adalah ahli strategi yang sangat baik tetapi besok situasinya bisa berubah, saya belum bisa memiliki jawaban pasti," lanjutnya.
Abramovich sebelumnya mengumumkan bahwa ia akan menjual klub dan beberapa nama calon pembeli sudah mencuat ke permukaan.
Baca Juga: Abramovich Gagal Jual Chelsea, Seluruh Pemain Pinjaman Harus Pulang
Terkait hal itu, Cech menolak untuk menjawab pertanyaan tentang siapa calon pemilik baru Chelsea.
Sebaliknya, pria asal Republik Ceska itu hanya berharap pemilik baru bisa melanjutkan warisan klub untuk menjadi kompetitif.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Sky Sports, sportbible.com |
Komentar