SUPERBALL.ID - Piala Dunia 2022 sebentar lagi akan berlangsung di Qatar pada 21 November hingga 18 Desember.
Semenjak penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, banyak kritik yang diberikan para pemain dan pelatih dari beberapa negara.
FIFA sudah menunjuk Qatar menjadi tuan rumah ajang ini sejak Desember 2010 silam.
Hal tersebut langsung memicu beragam komentar negatif dari kalangan para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Dikabarkan banyak para petugas migran yang tewas saat Qatar mempersiapkan diri menjadi tuan rumah ajang prestisius ini.
Ribuan pekerja dikabarkan tewas pada saat pembangunan beberapa Stadion di Qatar.
Ada beberapa hal lain, yang membuat penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar mendapat komentar negatif.
Diantaranya adalah banyaknya permasalahan pelanggaran hak asasi yang terjadi di Qatar dan dilarangnya komunitas LGBT di negara tersebut.
Dengan keluhan-keluhan yang sudah disebutkan, banyak pihak yang meminta FIFA untuk menarik Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Gelandang milik Timnas Jerman, Toni Kroos, beberapa waktu lalu juga menganggap pemilihan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia merupakan hal yang salah.
Setelah Kroos, baru-baru ini giliran pelatih Timnas Belanda yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan FIFA.
Dilansir melalui Goal International, Louis Van Gaal terang-terangan menuding FIFA hanya ingin mencari keuntungan dengan memilih Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Ia pun mengecam tindakan FIFA tersebut yang dianggapnya sebagai keputusan yang sangat konyol.
Baca Juga: Pep Guardiola Sudah Diincar Timnas Belanda Jika Meninggalkan Manchester City
Dengan ditunjuknya Qatar sebagai tuan rumah, FIFA berencana untuk mengembangkan kualitas sepak bola di negara yang terkenal dengan minyaknya tersebut.
Namun hal tersebut dianggap Van Gaal sebuah omong kosong belaka.
"Saya sudah menyebutkannya dalam konferensi pers sebelumnya. Saya pikir itu konyol bahwa Piala Dunia ada di sana (Qatar)."
"Kami bermain di negara yang menurut FIFA ingin mengembangkan sepak bola di sana. Itu omong kosong, tapi itu tidak masalah."
"Ini tentang uang, tentang kepentingan komersial. Itu penting di FIFA," ucap Van Gaal, sebagaimana yang dikutip Superball.id melalui Goal.com.
Pelatih berusia 70 tahun tersebut juga mengungkapkan mengapa dirinya tak pernah terlibat di kursi eksekutif UEFA atau FIFA.
Faktor utama adalah dia akan selalu menentang organisasi-organisasi seperti itu.
Menurutnya, ia bisa saja dengan mudah duduk di posisi tertinggi di FIFA atau UEFA dengan segala kemampuan yang dipunya.
Tetapi ia tak akan pernah mau menerima posisi tersebut, jika suatu saat mendapat tawaran.
"Mengapa menurut Anda saya tidak berada di komite mana pun di FIFA atau UEFA dengan keahlian saya? Karena saya selalu menentang organisasi semacam ini," tegasnya.
Baca Juga: Portugal Alami Kerugian Besar Jelang Lawan Turki di Play-off Piala Dunia 2022
Van Gaal pun terlihat dapat berpegang teguh dengan ucapannya tersebut.
Buktinya, mantan pemain Timnas Belanda Belanda lebih memilih menganggur saat Manchester United memecat dirinya pada 2016 lalu.
Ia baru terjun ke dunia sepak bola lagi saat Timnas Belanda memanggilnya untuk kembali menjadi pelatih pada 2021 lalu.
Hal tersebut dikarenakan, Timnas Belanda ingin menjadi juara grup pada saat babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Belanda asuhan Van Gaal, pernah terlihat melancarkan aksi protes terhadap masalah hak asasi yang terjadi di Qatar.
Mereka tergabung dengan Norwegia dan Jerman, yang melakukan hal serupa pada saat babak kualifikasi Piala Dunia tahun lalu.
Mereka kompak mengenakan kaos dan slogan yang menyindir masalah yang ada di Qatar tersebut.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Goal International |
Komentar