"Panel Dengar Pendapat Independen (IHP) mengeluarkan larangan tiga bulan dari semua kegiatan yang berhubungan dengan bulu tangkis untuk setiap pemain. Hukuman ini ditangguhkan untuk masa percobaan dua tahun mulai 25 Januari 2022. Sebaliknya diputuskan bahwa jika ada pelanggaran berulang dalam masa percobaan dua tahun, larangan tiga bulan akan berlaku."
"Setiap pemain juga harus kehilangan hadiah uang mereka dari Fuzhou China Open 2018 – US$12.250 untuk He Ji Ting/Tan Qiang dan US$2.187,50 Li Jun Hui/Liu Yu Chen."
"Sesuai dengan Prosedur Peradilan, para atlet memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu 21 hari sejak pemberitahuan keputusan yang beralasan. Namun, tidak ada banding yang diajukan," lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: All England Open 2022 - Gagal Juara, Si Pembunuh Raksasa Akui Viktor Axelsen Terlalu Perkasa
Sebagai informasi, He Ji Ting/Tan Qiang merupakan semifinalis All England Open 2022 pekan lalu.
He/Tan kala itu menjadi satu-satunya pasangan non-Indonesia di babak semifinal All England Open 2022.
Saat itu, langkah He/Tan kandas di babak tersebut usai takluk dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sementara itu, ini bukan kali pertama pebulu tangkis asal China mendapat hukuman larangan bermain tarkait kasus match-fixing.
Sebelumnya, Zhu Jun Hao dan Zhang Bin Rong juga mendapat hukuman larangan bertanding selama dua tahun per 13 Agustus 2021.
Keduanya juga diketahui melanggar Kode Etik BWF 2017 terkait Taruhan dan Hasil Pertandingan yang Tidak Biasa.
Menurut panel BWF yang menyelidiki kasus tersebut, Jun Hao terlibat pengaturan skor di Orleans Masters 2019.
Sedangkan Bin Rong bertaruh pada total 36 pertandingan dalam turnamen di China, Swiss, dan Prancis pada 2019.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Menanti Kejutan Lain Fikri/Bagas, Indonesia Kirim 5 Ganda Putra Minus Marcus/Kevin
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar