Hasilnya, Egy kini mulai perlahan-lahan mulai mendapat menit bermain di klub barunya FK Senica dan sudah mencetak dua gol.
"Saya ambil contoh, Egy Maulana Vikri dari Indonesia, dia ke Eropa sekitar tahun 2019 atau 2020," kata Faiz.
"Pada saat itu, dia jarang bermain di sana dan tidak mendapat banyak sorotan, tapi penggemar Indonesia sebelumnya sudah sering merasakan hal itu."
"Pemain-pemain mereka tak dapat menit bermain di sana dan kembali ke Indonesia, lalu menghilang dua atau tiga setelahnya."
Baca Juga: Supaya Bisa Ikut Piala AFF U-23, PSSI Bakal Lobi Tim Egy Maulana Vikri dan Elkan Baggott
Faiz menambahkan, "Dan mereka tidak ingin hal yang sama terjadi kepada Egy."
"Meskipun dia tidak mendapat waktu bermain di Eropa, tidak ada siapa pun yang membahas dan menuntutnya."
"Pada saat itu, tidak ada siapa pun yang menuntut Shin Tae-yong (pelatih Timnas Indonesia) membawanya kembali (ke Indonesia)."
"Hal yang sama juga berlaku kepada Bagus Kahfi di Belanda."
"Bagus Kahfi tidak mendapat menit bermain, bahkan tidak masuk skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 karena hal tersebut."
"Saat ini Egy Maulana Vikri adalah pemain inti di skuad Shin Tae-yong dan mulai menjaringkan gol di sana (Eropa)."
Berkaca dari kasus Egy, Faiz pun meminta para penggemar Malaysia untuk terus mendukung karier Luqman di Eropa.
"Jadi harus sabar, kalau pemain kita bisa bermain di luar kita hanya perlu sabar untuk menunggu hasilnya," ucap Faiz.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - 3 Hal Penting yang Diingatkan Egy Maulana Jelang Laga Final
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Astro Arena |
Komentar