SUPERBALL.ID - Pundit sepak bola Malaysia meminta para penggemar Negeri Jiran mendukung karier pemain di luar negeri, singgung Egy Maulana Vikri dan Bagus Kahfi.
Timnas Malaysia baru saja menelan kekalahan kala melawan Timnas Singapura di pertandingan uji coba.
Bermain di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (26/3/2022) malam WIB, Malaysia kalah dengan skor 1-2.
Dua gol tim tuan rumah dalam pertandingan tersebut diborong oleh Ikhsan Fandi pada menit ke-30 dan 76.
Sedangkan tim Harimau Malaya hanya mampu membalas melalui gol Liridon Krasniqi pada menit ke-57.
Baca Juga: Bek Thailand ini Beri Pengakuan Mengejutkan, Sempat Hajar Egy Maulana di Piala AFF 2020
Di laga tersebut, Malaysia diperkuat oleh beberapa pemain yang bermain di luar negeri (abroad), salah satunya adalah Luqman Hakim Shamsudin.
Namun, pemain berusia 20 tahun itu hanya dimainkan oleh Kim Pan-gon pada sepuluh menit terakhir pertandingan.
Alhasil, pemain yang memperkuat klub Belgia, KV Kortrijk, itu tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan tersebut.
Hingga saat ini, Luqman memang belum banyak mendapat menit bermain di timnas senior, termasuk saat masih dilatih Tan Cheng Hoe.
Bukan hanya di timnas senior, Luqman juga sama sekali belum pernah bermain untuk skuad utama KV Kortrijk.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Sempat Jadi Korban, Begini Pembelaan Bek Thailand soal Permainan Kasarnya
Padahal, ia digadang-gadang bakal menjadi striker andalan Malaysia di masa depan setelah meniti karier di luar negeri.
Masalah yang dihadapi Luqman tersebut pun menjadi pembahasan beberapa pengamat sepak bola Malaysia.
Dilansir SuperBall.id dari YouTube Astro Arena, salah satu pengamat yakni Faiz Gurun bahkan turut menyinggung nama dua pemain asal Indonesia.
Mereka adalah Egy Maulana Vikri yang saat ini memperkuat FK Senica (Slovakia) dan Bagus Kahfi yang membela FC Utrecht (Belanda).
Dalam pemaparannya, Faiz menyebut kasus Luqman nyaris serupa dengan Egy saat masih memperkuat Lechia Gdansk.
Baca Juga: Kontrak Egy Maulana Vikri Diperpanjang FK Senica
Namun, ia menilai saat itu penggemar Indonesia tetap sabar dan terus mendukung Egy meski jarang bermain.
Hasilnya, Egy kini mulai perlahan-lahan mulai mendapat menit bermain di klub barunya FK Senica dan sudah mencetak dua gol.
"Saya ambil contoh, Egy Maulana Vikri dari Indonesia, dia ke Eropa sekitar tahun 2019 atau 2020," kata Faiz.
"Pada saat itu, dia jarang bermain di sana dan tidak mendapat banyak sorotan, tapi penggemar Indonesia sebelumnya sudah sering merasakan hal itu."
"Pemain-pemain mereka tak dapat menit bermain di sana dan kembali ke Indonesia, lalu menghilang dua atau tiga setelahnya."
Baca Juga: Supaya Bisa Ikut Piala AFF U-23, PSSI Bakal Lobi Tim Egy Maulana Vikri dan Elkan Baggott
Faiz menambahkan, "Dan mereka tidak ingin hal yang sama terjadi kepada Egy."
"Meskipun dia tidak mendapat waktu bermain di Eropa, tidak ada siapa pun yang membahas dan menuntutnya."
"Pada saat itu, tidak ada siapa pun yang menuntut Shin Tae-yong (pelatih Timnas Indonesia) membawanya kembali (ke Indonesia)."
"Hal yang sama juga berlaku kepada Bagus Kahfi di Belanda."
"Bagus Kahfi tidak mendapat menit bermain, bahkan tidak masuk skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 karena hal tersebut."
"Saat ini Egy Maulana Vikri adalah pemain inti di skuad Shin Tae-yong dan mulai menjaringkan gol di sana (Eropa)."
Berkaca dari kasus Egy, Faiz pun meminta para penggemar Malaysia untuk terus mendukung karier Luqman di Eropa.
"Jadi harus sabar, kalau pemain kita bisa bermain di luar kita hanya perlu sabar untuk menunggu hasilnya," ucap Faiz.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - 3 Hal Penting yang Diingatkan Egy Maulana Jelang Laga Final
Lihat postingan ini di Instagram
| Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
| Sumber | : | Astro Arena |
Komentar