SUPERBALL.ID - Calon pelatih anyar Manchester United, Erik Ten Hag, dikabarkan telah menentukan dua sosok yang bakal menjadi asistennya di Old Trafford.
Dilansir SuperBall.id dari Mirror, dua sosok tersebut adalah Mitchell van der Gaag dan Robin van Persie.
Nama terakhir tentu sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta sepak bola, khususnya penggemar Manchester United.
Namun, mungkin tidak banyak mengenal sosok Van der Gaag yang namanya cukup asing bagi sebagian besar fans.
Baca Juga: Wonderkid Man United Sebut Cristiano Ronaldo Terhebat Sepanjang Masa, Aguero Kepanasan
Van der Gaag adalah mantan pemain Timnas U-21 Belanda yang memulai karier kepelatihannya di tim cadangan Maritimo.
Setelah dipromosikan untuk memimpin tim utama Maritimo, Van der Gaag kemudian pindah ke Belenenses.
Ketika sedang memimpin Belenenses, ia pernah mengalami serangan jantung di pinggir lapangan saat pertandingan berlangsung.
Kejadian tersebut ia alami pada September 2013 kala Belenenses berhadapan dengan mantan klub asuhannya, Maritimo.
Hingga saat ini, Van der Gaag masih menggunakan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD).
ICD adalah alat pendeteksi detak jantung yang juga digunakan oleh Christian Eriksen agar bisa bermain lagi usai mengalami serangan jantung di Euro 2020.
Usai melatih Belenenses, Van der Gaag sempat menukangi klub asal Siprus, Ermis, sebelum kembali ke Belanda.
Baca Juga: Owen Hargreaves Bikin Prediksi Empat Besar Liga Inggris Usai Kekalahan Arsenal dan Tottenham
Di negara asalnya tersebut, ia sempat berlabuh ke FC Eindhoven, Excelsior Rotterdam dan NAC Breda.
Van der Gaag menjadi semakin dekat dengan Ten Hag ketika dia ditunjuk sebagai pelatih Jong Ajax, tim muda Ajax yang pernah diperkuat Ezra Walian.
Selama tiga tahun terakhir, ia telah menjadi penasihat yang berpengaruh bagi Ten Hag di tim senior Ajax Amsterdam.
Ajax sejatinya telah berusaha membujuk Van der Gaag untuk menolak tawaran United, tetapi kedekatannya dengan Ten Hag membuat upaya tersebut pun gagal.
Van der Gaag fasih dalam lima bahasa, yakni Belanda, Inggris, Spanyol, Portugis, dan Prancis.
Pria berusia 50 tahun itu terbiasa menonton pertandingan dari tribun untuk memantau permainan dengan lebih baik.
Dalam sebuah wawancara, Van der Gaag pernah mengungkapkan bahwa ia senang berbicara empat mata dengan para pemain.
Baca Juga: Tersingkir dari Liga Europa, Barcelona Akan Ikuti Jejak Man United?
“Saya dulu berdiskusi dengan seluruh tim, tetapi sebagai pelatih lapangan saya semakin menjauh dari itu."
"Pemain semakin menyukai percakapan individu. Itu membutuhkan lebih banyak waktu dan energi."
"Tetapi saya memiliki perasaan bahwa saya dapat menjangkau pemain saya dengan lebih baik dengan cara itu."
“Saya duduk dengan para pemain setiap minggu dan kami melihat bagaimana dia bermain bersama dengan rekaman itu."
"Akibatnya, saya bisa menuntut lebih banyak dan Anda juga mendapatkan lebih banyak rasa tanggung jawab dari pemain."
"Mereka dapat bersembunyi dalam kelompok. Ini bukan hanya percakapan cuaca cerah. Jika saya tidak puas, saya akan mengatakannya."
"Saya secara alami cukup tenang, tetapi saya juga tidak lari dari konflik,” ungkap Van der Gaag.
Baca Juga: Erik Ten Hag Buat Dewan Man United Kaget Karena Terlalu Blak-blakan Selama Wawancara
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar