SUPERBALL.ID - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan peringatan (ultimatum) kepada Stadion Nasional Bukit Jalil yang dinilai tidak layak pakai untuk turnamen level Asia.
Bahkan, AFC telah mengisyaratkan akan memberlakukan "pembatasan" di stadion kebanggaan Malaysia itu jika lapangan tak ditingkatkan.
Artinya, AFC tidak akan memberikan izin untuk menyelenggarakan turnamen tingkat Asia hingga lapangan tersebut diperbaiki.
Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Windsor Paul John, setelah laga Malaysia versus Bahrain.
Baca Juga: Gagal Capai Target, Pelatih Malaysia Fokus Bersaing dengan Timnas Indonesia untuk Posisi Ini
Kondisi lapangan Stadion Nasional Bukit Jalil memang tampak rusak setelah menggelar empat laga di Grup E Kualifikasi Piala Asia 2023.
Windsor pun mengaku kaget melihat kondisi lapangan yang tampak rusak berat setelah diguyur hujan jelang laga Malaysia versus Bahrain.
“Kami kaget melihat kondisi lapangan dan tidak mau menyalahkan hujan," kata Windsor, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
"Pemilik tempat harus lebih siap dan di sini bukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang harus menangani masalah itu," tambahnya.
“Jadi, kami sedikit kecewa dengan kondisi lapangan yang masih belum diperbaiki bahkan menggunakan alat yang tidak sesuai untuk membuang air di lapangan."
"Saya kira jika kondisi lapangan Stadion Nasional Bukit Jalil terus seperti ini, AFC tidak akan menyetujui pertandingan lagi di stadion tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, hujan deras memang mengguyur Stadion Nasional Bukit Jalil sejak Sabtu (11/6/2022) malam waktu setempat.
Hal itu membuat permukaan lapangan stadion tergenang air menjelang pertandingan antara Malaysia dan Bahrain.
Situasi itu memaksa staf stadion untuk mendorong air secara manual menggunakan alat seadanya untuk memastikan lapangan bisa digunakan.
Bahkan, staf stadion masih aktif mendorong air saat waktu menunjukkan pukul 20.40, hanya 20 menit sebelum pertandingan berlangsung.
Sontak, kejadian tersebut viral di media sosial dan menjadi bahan candaan warganet, di mana beberapa dari mereka menyebutnya seperti sawah.
Sebelumnya, pelatih Bahrain Helio Sousa sejatinya telah mempertanyakan kondisi permukaan lapangan stadion.
“Mungkin besok lapangan berada dalam kondisi terbaik karena ini adalah pertandingan pertama kompetisi tetapi setelah pertandingan ketiga, keempat dan kelima di lapangan yang sama, kami akan melihat bagaimana kami menghadapinya.”
“Kami berjuang dengan berbagai hal, termasuk kondisi lapangan yang tidak sama dengan lapangan yang biasa kami mainkan."
Baca Juga: Jika Kuwait Tekuk Yordania dan Timnas Indonesia Hajar Nepal, Siapa Lolos ke Piala Asia 2023?
“Lokasi lapangan tidak memiliki fasilitas bagi kami untuk melakukan 'pemulihan' setelah pelatihan. Itu memaksa kami untuk kembali ke hotel," kata Sousa sebelum laga pertama kontra Bangladesh.
Hal serupa juga diutarakan oleh pelatih Bangladesh, Javier Cabrera.
“Kenyataannya adalah kami mengharapkan lapangan yang berkualitas tetapi sebaliknya kami memiliki masalah dengan kualitas lapangan latihan."
"Anda (Malaysia) memiliki stadion yang cukup menakjubkan dan indah tetapi lapangannya tidak dalam kondisi terbaik," katanya.
Bahkan, stadion tersebut juga ditegur oleh pemilik klub Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Demi menjaga nama baik negara di mata dunia, Tunku Ismail pun mengambil langkah drastis pada Maret lalu ketika mensponsori pergantian rumput.
Namun, proses konversi dari "cow grass" ke "zeon zoysia" yang lebih berkualitas baru akan dilakukan pada awal tahun depan.
Baca Juga: Peluang Wakil ASEAN di Kualifikasi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Putaran Final
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar