SUPERBALL.ID - Babak penyisihan grup Liga Champions musim 2022/2023 sejauh ini berjalan lancar dengan adanya teknologi offside semi-otomatis yang memulai debutnya di turnamen tahun ini.
Teknologi ini telah ditampilkan dalam kompetisi FIFA dan UEFA sebelumnya dan pertama kali diuji coba di Piala Dunia Antarklub musim lalu pada bulan Februari.
Pertandingan Piala Super Eropa musim ini antara Real Madrid dan Eintracht Frankfurt juga menampilkan teknologi offside yang benar-benar baru.
Striker Chelsea Pierre-Emerick Aubameyang adalah korban Liga Champions pertama dari teknologi ini ketika dikonfirmasi bahwa dirinya berada dalam posisi offside saat The Blues kalah 0-1 dari Dinamo Zagreb.
Baca Juga: Dari Pele hingga Samuel Eto'o, Ini Deretan Pemain Termuda dalam Sejarah Piala Dunia
Apa itu teknologi semi-otomatis dan bagaimana cara kerjanya?
Teknologi offside semi-otomatis membantu tim VAR sampai pada keputusan offside yang tepat dengan lebih cepat dan pada gilirannya membantu alur permainan.
Kamera spesialis yang ditempatkan di sekitar stadion dapat melacak hingga 29 bagian tubuh pemain yang berbeda.
Kamera ini mengambil 50 titik data dari pergerakan pemain per detik untuk menghitung lokasi persisnya di lapangan pada saat tertentu.
Sebanyak 12 kamera lainnya ditempatkan di atap stadion untuk melacak pergerakan bola, yang membantu menentukan apakah pemain penyerang berada di depan bek terakhir saat bola dimainkan.
Peringatan offside otomatis dikirim ke ofisial VAR, yang menjalankan pemeriksaan mereka sendiri sebelum menyampaikan informasi tersebut kepada wasit.
FIFA menyatakan seluruh proses seharusnya hanya dalam hitungan detik.
Setelah wasit secara resmi menyatakan offside, sistem akan menghasilkan gambar 3D untuk menunjukkan lokasi penyerang dan pemain bertahan saat bola dimainkan.
Animasi ini kemudian akan ditampilkan di layar di dalam venue, serta dibagikan ke TV untuk kemudian menyampaikan gambar itu kembali ke penggemar yang menonton di rumah.
Apakah teknologi offside semi-otomatis digunakan di Piala Dunia?
FIFA telah mengonfirmasi teknologi tersebut akan digunakan di Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain dan penggemar yang akan menuju ke Qatar akhir tahun ini," ujar Presiden FIFA Gianni Infantino.
"FIFA bangga dengan pekerjaan ini, karena kami menantikan dunia melihat manfaat dari teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia 2022."
"FIFA berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan permainan sepak bola di semua tingkatan dan penggunaan teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia 2022 adalah bukti yang paling jelas."
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar