Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Respons PSSI soal Ancaman Sanksi dari FIFA atas Tragedi Kanjuruhan

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 2 Oktober 2022 | 15:54 WIB
Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Trans Lexury, Bandung, Jawa Barat, 30 Mei 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Trans Lexury, Bandung, Jawa Barat, 30 Mei 2022.

SUPERBALL.ID - Sekjen PSSI, Yunus Nusi, memberikan tanggapannya terkait dengan ancaman sanksi dari FIFA menyusul tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan.

Insiden tersebut terjadi pasca pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara tuan rumah Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Adapun laga yang digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB itu berhasil dimenangi oleh Persebaya dengan skor 3-2.

Suporter Arema FC kemudian melampiaskan kekecewaan atas kekalahan timnya dengan turun ke lapangan.

Baca Juga: Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Pria Ini Kenang Kehangatan Aremania Bersama Bobotoh

Situasi yang tidak terkendali membuat aparat keamanan harus menembakkan gas air mata ke arah suporter.

Setelah itu, ribuan suporter kemudian berdesak-desakan untuk keluar melalui satu titik.

Akibatnya, beberapa di antara mereka terjatuh lantaran kehabisan oksigen saat berdesak-desakan.

Dari laporan Wakil Gubernur Jatim, tragedi Kanjuruhan kini telah memakan 174 korban jiwa.

Tidak bisa dipungkuri bahwa tragedi Kanjuruhan ini membuat PSSI dan Indonesia terancam mendapat sanksi dari FIFA.

Salah satunya di antaranya adalah ancaman dicabutnya status tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 2023.

Apalagi, ini menjadi tragedi kerusuhan terparah kedua dalam sejarah berdasarkan jumlah korban jiwa.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, pun memberikan tanggapannya terkait dengan kemungkinan sanksi yang diberikan FIFA.

Menurut Yunus Nusi, pihaknya saat ini terus menjalin komunikasi dengan FIFA untuk menjelaskan masalah ini.

Baca Juga: AFC Terkejut atas Tragedi Kanjuruhan, Sedih Kejadian Mengerikan Seperti Itu Menimpa Indonesia

Terkait sanksi, Yunus hanya berharap agar FIFA tidak mengambil keputusan yang tidak menguntungkan untuk Indonesia.

Ia juga menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan bukan merupakan perkelahian antar suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya.

"Tadi malam dan tadi pagi kami telah berkomunikasi terus menerus dengan FIFA," kata Yunus, Minggu (2/10/2022).

"Bahkan tadi pagi kita sudah menyampaikan laporannya karena FIFA juga meminta untuk diberikan laporan, ini kejadian yang sangat luar biasa."

"Kita tentu berharap ini tidak menjadi rujukan dan landasan dari FIFA untuk mengambil keputusan yang tidak menguntungkan untuk Indonesia dan PSSI khususnya."

"Kami tetap melakukan komunikasi dan akan menyampaikan laporan bahwa ini bukan sebuah perkelahian antar suporter."

"Insiden ini lebih kepada adanya kerumunan di pintu stadion yang melibatkan puluhan ribu orang."

"Akibatnya terjadi desak-desakan dan pada akhirnya ada yang terinjak dan terjatuh. Itulah yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan."

"Sekali lagi, tragedi Kanjuruhan bukan karena perkelahian antar suporter atau penonton,” tambahnya.

Baca Juga: Sebelum Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema FC Sudah Minta Perubahan Jadwal untuk Antisipasi Kerusuhan

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X