Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Daftar 15 Tragedi Sepak Bola Terburuk Dunia, Kerusuhan Kanjuruhan di Liga 1 No 2 Paling Horor

By Ragil Darmawan - Minggu, 2 Oktober 2022 | 17:34 WIB
Asap gas air mata menyelimuti area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, menyusul kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
KOMPAS.COM/SUCIRAHAYU
Asap gas air mata menyelimuti area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, menyusul kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

SUPERBALL.ID - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya sangat mengejutkan dunia.

Begitu wasit Agus Fauzan Arifin meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, Aremania langsung menyerbu lapangan.

Para suporter fanatik Arema FC itu sangat marah karena timnya kalah 2-3.

Mereka kecewa berat karena Arema FC tak pernah kalah dari Persebaya dalam 23 tahun terakhir, apalagi ini di kandang sendiri.

Aremania turun ke lapangan memburu para pemain dan pengurus Arema FC untuk menumpahkan kemarahan.

Aparat keamanan yang berjaga-jaga di dalam stadion langsung bergerak menghalau insiden itu hingga pecah kerusuhan massal.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, 127 Orang Meninggal Akibat Kericuhan di Laga Arema FC Vs Persebaya

Adu fisik antara suporter dan aparat keamanan tak terhindarkan.

Gas air mata pun terpaksa diluncurkan di beberapa titik.

Kepanikan, desak-desakan, dan sesak napas menjadi beberapa penyebab utama tewasnya banyak suporter dalam peristiwa itu.

Hingga pukul 12.00 WIB hari ini, korban jiwa yang terkonformasi sebanyak 130 orang dan 180 luka-luka.

Di beberapa media online luar negeri seperti The Guardian dan Marca malah menulis jumlah korban jiwa sebanyak 174 orang.

Jumlah itu muncul berdasarkan data dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang disiarkan Kompas TV.

Tragedi horor sepak bola Indonesia itu kini masih diinvestigasi secara mendalam oleh pihak terkait sambil menunggu respons FIFA.

Untuk sementara, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan PT Liga Indonesia Baru menghentikan kompetisi Liga 1 2022-2023 selama seminggu terhitung sejak peristiwa ini terjadi.

Kerusuhan di stadion sepak bola yang memakan korban jiwa sudah terjadi beberapa kali.

Setiap kali kerusuhan terjadi, berbagai pihak selalu mengatakan dan berharap tak terulang lagi, harus menjadi yang terakhir kali.

Namun, faktanya, kerusuhan terjadi dan terjadi lagi karena minimnya kesadaran dan pemahaman semua pihak yang terlibat.

Kini ada 15 peristiwa terburuk dalam sepak bola dunia, kerusuhan di Kanjuruhan ini menjadi nomor 2 paling horor.

Kerusuhan paling horor nomor 1 terjadi di Lima, Peru, tahun 1964.

Sebanyak 320 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya luka-luka dalam kerusuhan di Stadion Nasional, Lima, saat laga kualifikasi Olimpiade Tokyo antara Peru dan Argentina.

Kala itu, 24 Mei 1964, Argentina unggul 1-0 dan waktu normal tersisa 6 menit.

Gol penyama skor terjadi, tapi dianulir wasit dari Uruguay, Angel Eduardo Pazos.

Keputusan wasit itu langsung memicu kemarahan suporter Peru hingga menyerbu lapangan.

Aparat keamanan kewalahan menghalaunya dan terpaksa menembakkan gas air mata hingga timbul korban jiwa yang sangat banyak.

15 KERUSUHAN TERBURUK DALAM SEPAK BOLA DUNIA
(Berdasarkan Urutan Jumlah Korban Jiwa)

24 Mei 1964
Sebanyak 320 orang tewas dan lebih dari 1.000 luka-luka dalam kerusuhan laga Peru vs Argentina untuk kualifikasi Olimpide Tokyo di Stadion Nasional, Lima. Suporter tak bisa menghindari kerusuhan, mereka terinjak-injak dan sesak napas.

1 Oktober 2022
Setidaknya 130 orang tewas dan sekitar 180 luka-luka dalam kerusuhan seusai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

9 Mei 2001
Sebanyak 126 orang tewas di Accra, Ghana, pada akhir pertandingan antara Hearts of Oaks dan Kumasi. Para suporter Kumasi, yang marah karena tim kesayangan mereka kalah, melemparkan berbagai proyektil dan merusak kursi. Polisi menembakkan granat gas air mata, yang memicu kerusuhan massal.

15 April 1989
Kerusuhan di bangku penonton Stadion Hillsborough, Sheffield Wednesday, Inggris, menyebabkan kematian 97 suporter Liverpool dalam semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest.

16 Oktober 1996
Sekitar 80 penonton meregang nyawa setelah diserang oleh fans yang menumpuk di tribun Stadion Nasional Mateo Flores saat kualifikasi Piala Dunia 1998 antara Guatemala dan Kosta Rika.

1 Februari 2012
Tragedi Stadion Port Said di Mesir menyebabkan 74 orang tewas setelah bentrokan antara suporter klub lokal Al-Masry dan Al-Ahly yang bermarkas di Kairo.

20 Oktober 1982
Misteri masih menyelimuti jumlah total yang tewas di akhir laga Piala UEFA antara Spartak Moscow dan Haarlem dari Belanda di Stadion Luzhniki, Rusia, akibat tertimpa tangga. Secara resmi jumlahnya tetap 66 korban jiwa, 45 di antaranya remaja. Namun, menurut surat kabar harian Sovietski Sport, jumlahnya jauh lebih tinggi, yakni 340 jiwa.

2 Januari 1971
Sebanyak 66 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Ibrox, Glasgow, Skotlandia, dalam derbi Rangers vs Celtic. Ini bencana kedua di stadion itu setelah tribun penonton ambruk tahun 1902, yang menewaskan 26 orang.

11 Mei 1985
Sebanyak 56 orang tewas ketika kebakaran terjadi di tribun kayu selama pertandingan antara Bradford dan Lincoln City di Stadion Valley Parade, Inggris.

17 Februari 1974
Sebanyak 48 orang tewas dan 47 terluka ketika 80.000 penonton berdesakan di stadion yang berkapasitas 40.000.

11 April 2001
Sebanyak 43 orang tewas terinjak-injak dalam kerusuhan di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Afrika Selatan, ketika Orlando Pirates melawan Kaizer Chiefs.

13 Januari 1991
Sebanyak 40 orang tewas saat huru-hara di pertandingan Orlando Pirates kontra Kaizer Chiefs.

29 Mei 1985
Sebanyak 39 orang tewas di Stadion Heysel, Brussels, Belgia, ketika fans Juventus coba melarikan diri dari serbuan suporter Liverpool.

5 Mei 1992
Sebanyak 18 orang tewas dan lebih dari 2.300 luka-luka ketika sebuah teras roboh di Stadion Furiani, Corsica, Prancis.

24 Januari 2022
Delapan orang tewas dan lusinan lainnya terluka akibat terinjak-injak dalam kerusuhan sebelum pertandingan Piala Afrika antara tuan rumah Kamerun dan Komoro di Yaounde.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X