Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Tragedi Kanjuruhan - Mengenal Efek Gas Air Mata, dari Iritasi Kulit hingga Kematian

By M Hadi Fathoni - Senin, 3 Oktober 2022 | 08:05 WIB
Polisi menembakkan gas air mata dalam unjuk rasa UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta, 8 Oktober 2022. Gas air mata mewarnai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM
Polisi menembakkan gas air mata dalam unjuk rasa UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta, 8 Oktober 2022. Gas air mata mewarnai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Berikut SuperBall.id ulas tuntas terkait gas air mata yang menjadi polemik ini.

Melansir Kompas.com, gas air mata adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit, masalah pada mata, hingga gangguan pernapasan.

Gas air mata memang pada umumnya digunakan untuk menertibkan kerusuhan.

Akan tetapi, seringnya digunakan terhadap kerusuhan yang berada di ruangan terbuka, tak seperti stadion yang cukup tertutup.

Baca Juga: 2 Faktor yang Diduga Kuat Jadi Penyebab Utama Banyaknya Korban Jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan

Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan dalam gas air mata adalah chloroacetophenone (CN) yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).

Efek gas air mata pada kesehatan juga tak selalu berjangka pendek.

Tetapi bisa pula berdampak untuk jangka yang lebih panjang.

Dampak Hirup Gas Air Mata

Lalu, apa yang terjadi pada kesehatan andai terlanjur menghirup gas air mata?


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : Kompas.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X