Umumnya gas air mata dapat menyebabkan dada sesak, batuk, rasa tercekik, dan sesak napas.
Dampak ini bisa semakin berbahaya andai dihirup oleh orang yang sudah mengalami penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, efek samping menghirup gas air mata di tempat yang cenderung tertutup seperti stadion akan lebih berbahaya.
Efeknya dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.
Baca Juga: Bentuk Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan, Liga Spanyol Lakukan Minute of Silence
Dampak lain paparan gas air mata yang bisa terjadi adalah rasa terbakar pada mata, mulut, dan hidung; penglihatan kabur dan kesulitan menelan
Gas air mata juga dapat menyebabkan reaksi alergi hingga luka bakar kimia.
Ini Yang Harus Dilakukan Jika Ada Gas Air Mata
Saat gas air mata ditembakkan, segera tinggalkan area dan mencari udara segar untuk menghindari menghirup gas air mata.
Udara segar dirasa sangat efektif sebagai penawar dari racun yang dihasilkan oleh gas air mata ini.
Anda juga harus menghindari awan tebal yang berasal dari gas air mata saat berada di luar ruangan.
Hal yang sama juga berlaku jika ada gas air mata yang ditembakkan di dalam ruangan.
Jika merasa sudah terpapar gas air mata, anda hendaknya melepas pakaian dan segera membilas seluruh tubuh menggunakan sabun dan air.
Serta mencari perawatan medis secepat mungkin.
Melansir laman CDC, saat gas air mata ditembakkan, segera tinggalkan area dan mencari udara segar untuk menghindari menghirup gas air mata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Menghirup Gas Air Mata, Batuk hingga Kematian akibat Gagal Napas".
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar