Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pendapat Pemilik Lisensi Security Officer FIFA soal Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Bisa Bebas dari Sanksi Berat?

By Wibbiassiddi - Selasa, 4 Oktober 2022 | 09:56 WIB
Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
KOMPAS.COM/IMRON HAKIKI
Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

SUPERBAL.ID - Nugroho Setiawan, Security Officer di Asian Football Confederation (AFC), mengatakan secara implisit penggunaan Gas Air Mata oleh aparat keamanan di Tragedi Kanjuruhan bisa saja tidak membuat Indonesia terkena sanksi berat FIFA.

Menurut Nugroho, aturan tentang FIFA Stadium Safety and Security bisa saja menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.

Pasalnya ada lebih 200 anggota FIFA, dan setiap anggota memiliki pendekatan kultur yang berbeda-beda.

Lebih lanjut dalam Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan menilai bahwa penggunaan gas air mata oleh aparat disebabkan karena adanya perbedaan persepsi antara PSSI dan aparat.

Baca Juga: Kronologi Kejadian Versi Suporter Arema FC, Ceritakan Kejadian Kelam Tragedi Malang yang Tewaskan 127 Orang

"Kita tidak bisa langsung menyalahkan aparatnya karena peraturan FIFA ini kan dibuat senetral mungkin, segenerik mungkin untuk mengakomodasi seluruh kepentingan anggota asosiasi," ujar Nugroho Setiawan dikutip SuperBall.id dari ABC News.com.

"Ada 200 lebih sekarang anggotanya, setiap negara pasti berbeda pendekatannya."

"Nah, kita bicara kewenangan public authority, dalam hal ini kepolisian, yang punya landasan hukum sendiri."

"Sementara FIFA juga punya batasan. Ini harus dikomunikasikan. Mungkin komunikasi ini, kesamaan persepsi yang saya sampaikan tadi belum tercapai dengan baik."

Menurut pria yang memiliki lisensi FIFA tersebut, saat ini yang paling penting adalah mencari solusi atas Tragedi Kanjuruhan.

Agar ke depan tidak terjadi masalah serupa, maka Nugroho menyarankan pada semua pihak untuk duduk bersama.

Para stakeholder sepak bola Indonesia harus duduk bersama, kemudian menyamakan persepsi.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Mengenal Efek Gas Air Mata, dari Iritasi Kulit hingga Kematian

"Stakeholder pengamanan yang utama dalam hal ini kan Kepolisian negara, kemudian ada kepentingan dari industri sepak bola. Ini harus disamakan dulu."

"Pendekatan polisi mungkin adalah criminal justice, sementara kalau di industri sepak bola adalah loss prevention."

Setelah duduk bersama, Nugroho berharap para stakeholder bisa menemukan kesepakatan, sehingga Tragedi Kanjuruhan tidak terjadi lagi.

"Ini kan enggak ketemu nih, jadi ini harus dipertemukan. Pasti ada titik pertemuannya itu dan kesepakatannya harus dibuat."

Sebagai informasi, Nugroho Setiawan, adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi Security Officer berlisensi FIFA.

Saat dia masih berkecimpung di Liga 1, hampir tidak ada kejadian-kejadian fatal di sepak bola Indonesia.

Banyak pihak yang khawatir kejadian Kanjuruhan yang menewaskan 125 penonton bisa menyebabkan Indonesia terkena sanksi FIFA.

Baca Juga: Shin Tae-yong Kirim Pesan Belasungkawa, Warganet: Maaf Coach, Semoga Kuat Melihat Sepak Bola di Indonesia

Tetapi dari penuturan Nugroho Setiawan, Indonesia bisa saja terhindar dari sanksi FIFA, meski begitu sudah seharusnya kejadian Kanjuruhan membuat sepak bola Indonesia lebih maju lagi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : abcnews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X