SUPERBAL.ID - Nugroho Setiawan, Security Officer di Asian Football Confederation (AFC), mengatakan secara implisit penggunaan Gas Air Mata oleh aparat keamanan di Tragedi Kanjuruhan bisa saja tidak membuat Indonesia terkena sanksi berat FIFA.
Menurut Nugroho, aturan tentang FIFA Stadium Safety and Security bisa saja menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.
Pasalnya ada lebih 200 anggota FIFA, dan setiap anggota memiliki pendekatan kultur yang berbeda-beda.
Lebih lanjut dalam Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan menilai bahwa penggunaan gas air mata oleh aparat disebabkan karena adanya perbedaan persepsi antara PSSI dan aparat.
"Kita tidak bisa langsung menyalahkan aparatnya karena peraturan FIFA ini kan dibuat senetral mungkin, segenerik mungkin untuk mengakomodasi seluruh kepentingan anggota asosiasi," ujar Nugroho Setiawan dikutip SuperBall.id dari ABC News.com.
"Ada 200 lebih sekarang anggotanya, setiap negara pasti berbeda pendekatannya."
"Nah, kita bicara kewenangan public authority, dalam hal ini kepolisian, yang punya landasan hukum sendiri."
"Sementara FIFA juga punya batasan. Ini harus dikomunikasikan. Mungkin komunikasi ini, kesamaan persepsi yang saya sampaikan tadi belum tercapai dengan baik."
Menurut pria yang memiliki lisensi FIFA tersebut, saat ini yang paling penting adalah mencari solusi atas Tragedi Kanjuruhan.
Agar ke depan tidak terjadi masalah serupa, maka Nugroho menyarankan pada semua pihak untuk duduk bersama.
Para stakeholder sepak bola Indonesia harus duduk bersama, kemudian menyamakan persepsi.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Mengenal Efek Gas Air Mata, dari Iritasi Kulit hingga Kematian
"Stakeholder pengamanan yang utama dalam hal ini kan Kepolisian negara, kemudian ada kepentingan dari industri sepak bola. Ini harus disamakan dulu."
"Pendekatan polisi mungkin adalah criminal justice, sementara kalau di industri sepak bola adalah loss prevention."
Setelah duduk bersama, Nugroho berharap para stakeholder bisa menemukan kesepakatan, sehingga Tragedi Kanjuruhan tidak terjadi lagi.
"Ini kan enggak ketemu nih, jadi ini harus dipertemukan. Pasti ada titik pertemuannya itu dan kesepakatannya harus dibuat."
Sebagai informasi, Nugroho Setiawan, adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi Security Officer berlisensi FIFA.
Saat dia masih berkecimpung di Liga 1, hampir tidak ada kejadian-kejadian fatal di sepak bola Indonesia.
Banyak pihak yang khawatir kejadian Kanjuruhan yang menewaskan 125 penonton bisa menyebabkan Indonesia terkena sanksi FIFA.
Tetapi dari penuturan Nugroho Setiawan, Indonesia bisa saja terhindar dari sanksi FIFA, meski begitu sudah seharusnya kejadian Kanjuruhan membuat sepak bola Indonesia lebih maju lagi.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | abcnews.com |
Komentar