Meski begitu, ia tetap kesal dan marah atas insiden di Stadion Kanjuruhan itu, apalagi sang istri berasal dari Malang.
Ia mengungkapkan bahwa sang istri menangis setelah mengetahui berita itu dan langsung menelpon kerabat dan keluarganya.
Bukan hanya Alam Shah, pengalaman serupa juga dialami mantan pemain Timnas Singapura lainnya Mustafic Fahrudin.
Fahrudin, yang bermain di Indonesia dari 2009 hingga 2011, menceritakan momen mencekam bersama Persija Jakarta.
Saat perjalanan kembali ke hotel setelah pelatihan, sekitar 20 penggemar tim rival dengan sepeda motor berhenti di depan bus tim dan mulai melempari para pemain dengan batu.
"Salah satu orang memukul saya di kepala, dan saya harus mendapatkan empat jahitan," kata Fahrudin.
"Saya bisa membayangkan seperti apa kekacauan itu (tragedi Kanjuruhan)."
"Orang Indonesia sangat mencintai sepak bola, tapi tidak ada yang lebih penting dari nyawa manusia," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | StraitsTimes.com |
Komentar