Pada era 70-an dan 80-an, Ali Sadikin yang menjabat sebagai Ketum PSSI saat itu dikudeta dari jabatannya.
Lalu di medio 2010-2011 para penggemar juga melakukan demo untuk menurunkan Nurdin Halid yang saat itu menjabat sebagai Ketum PSSI.
"Model desakan seperti ini bukan yang pertama kali," ucap Dali Tahir, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
"Ali Sadikin dikudeta. Lalu, Nurdin Halid didemo."
"Tak tanggung-tanggung, 11 bulan 2010-2011. Itu demo yang jelas-jelas dikoordinir," lanjutnya.
Baca Juga: Iwan Bule Ungkap Kenapa PSSI Akhirnya Gelar KLB, Tidak Ingin Mengorbankan Sepak Bola Indonesia
Dali Tahir pun sangat menyayangkan nasib PSSI dari waktu ke waktu.
Ia mengaku sedih akibat PSSI tak bisa bangkit dan terus-terusan menghadapi masalah yang sama.
Dalam sindirannya kepada PSSI, Dali Tahir menyebutkan satu pepatah bahwa 'Keledai saja tak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali'.
"Sedihnya, PSSI juga tidak bisa bangkit."
"Saya tidak ingin menuding saat ini sama dengan 2010-2011."
"Tapi, sebagai orang tua yang selama 40 tahun berkecimpung di sepak bola dalam negeri dan luar negeri, hanya mengingatkan PSSI pernah mengalami hal itu."
"Jika memakai pepatah lama 'Keledai saja tak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali'."
"Artinya, sebodoh-bodohnya orang, ia tidak akan mengulangi kesalahan sebelumnya," tutup Dali Tahir.
View this post on Instagram
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar