SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) telah melakukan kongres ke IX, hasilnya ada satu misi besar yakni menjadikan Timnas Vietnam berada di level Asia.
VFF menargetkan ke depannya semua Timnas Vietnam harus mampu tembus hingga putaran final turnamen Asia.
Hal tersebut disampaikan oleh wakil Presiden VFF, Anh Tu.
Menurutnya, jika Vietnam tidak bisa tembus hingga putaran final turnamen di level Asia maka itu menjadi tanda kemunduran Timnas Vietnam.
Baca Juga: Tak Sebut Timnas Indonesia, Petinggi VFF Ini Malah Takut dengan Timnas Thailand
"Semua tim (timnas Vietnam di semua kelompok umur) harus mencapai final Asia, jika tidak, ini adalah kemunduran dalam pencapaian," ujar Anh Tu dikutip SuperBall.id dari laman Soha.vn.
"Ini sangat penting, mampu bersaing dengan tim di benua (Asia) membantu level kami meningkat."
Selain itu, Vietnam juga ingin mempertahankan pencapaian saat ini untuk tembus hingga babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026.
"Vietnam berjuang untuk babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026."
Untuk mendapatkan hasil terbaik, maka VFF tengah sibuk mencari pengganti dari Park Hang-seo.
Menurut Anh Tu, pengganti Park Hang-seo harus pelatih yang bagus, selain itu harus juga memahami kondisi budaya di Vietnam.
"Menemukan pelatih baru harus sesuai dengan budaya, cocok untuk tim dan juga untuk faktor keuangan."
Selain ingin tembus level Asia, VFF ingin segera menggunakan VAR dalam V-League musim 2023.
"Mengenai teknologi VAR, VPF (Liga Vietnam) ingin segera menerapkannya, sekarang, pembiayaan VPF lebih kuat dan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan mitra."
"Mudah-mudahan kami bisa menindaklanjuti rencana seperti itu. Masih harus menunggu persetujuan FIFA sebelum bisa diterapkan."
Komitmen VFF untuk bisa tembus level Asia berbanding terbalik dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
PSSI saat ini belum mampu mendapatkan hasil bagus di level ASEAN, terbukti Timnas Indonesia hanya mampu mencapai runner-up Piala AFF.
Meski Timnas Indonesia sudah masuk putaran final Piala Asia 2023, tapi pembangunan kompetisi masih belum maksimal.
Adanya tragedi Kanjuruhan menjadi bukti bahwa PSSI belum maksimal dalam mengembangkan sepak bola Indonesia.
Terlebih pasca tragedi Kanjuruhan, sudah lebih dari satu bulan klub-klub Liga 1 belum tahu nasibnya.
Liga 1 berhenti yang mengakibatkan adanya kekhawatiran para pemain Timnas Indonesia kurang maksimal fisiknya di Piala AFF 2022.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar